PMI Jamin Donor Darah di Tengah Pandemi Covid-19 Aman Dilakukan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WEBINAR bertajuk “Donor Darah di Era New Normal” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahsiswa (BEM) Fakultas Vokasi (FV) UNAIR, Senin (19/10/2020). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Selama Pandemi Covid-19, jumlah pendonor darah menurun secara drastis. Pasalnya, tidak sedikit yang mengaku takut terpapar virus selama proses donor darah. Sedangkan kebutuhan darah setiap hari tetap sangat tinggi meskipun pandemi.

Menurut dr. Martono Adi Trijogo, Kepala Bagian Pelayanan dan Humas di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, donor darah selama Pandemi Covid-19 aman dilakukan. Hal itu disampaikan dalam acara webinar bertajuk “Donor Darah di Era New Normal” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahsiswa (BEM) Fakultas Vokasi (FV) UNAIR, Senin (19/10/2020).

“Selama pandemi ini jumlah donor darah banyak yang menurun. Kemungkinan karena takut melakukan transfusi darah,” katanya.

Dr. Martono Adi mengungkapkan, darah dari pendonor masih sangat dibutuhkan. Sebab, belum ada darah sintesis yang dapat menggantikan.

Slama Pandemi Covid-19 UTD PMI Kota Surabaya, bahkan telah melaksanakan donor plasma konvalesen. Sebab, sambungnya, permintaan plasma konvalesen selama pandemi Covid-19 semakin meningkat.

“Ini kita ambil dari orang yang sembuh dari Covid-19. Plasma ini mengandung anti bodi yang dibutuhkan pasien Covid-19, maka dari itu permintaannya sangat tinggi,” ujarnya.

Dr. Martono Adi menyebutkan, transfusi darah memang berisiko menularkan penyakit. Namun, lanjutnya, UTD PMI Kota Surabaya telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga prosedur donor darah sangat ketat dan aman dilakukan.

Setidaknya terdapat 4 prosedur screening yang wajib dilakukan sebelum pengambilan darah. Di antaranya yaitu Shypilis, Hepatitis B, HIV, dan Hepatitis C. “Ini dilakukan untuk menjamin darah yang didapat sehat dan aman,” tandasnya.

Selain itu, imbuh Dr. Martono Adi, seluruh ruangan dan gegung UTD PMI Kota Surabaya selalku disanitasi dengan disinfektan. “Setiap hari kisaran jam 4 atau 5 pagi kita lakukan penyemprotan untuk seluruh ruangan dari lantai 1 hingga 3,” tuturnya.s

PMI Kota Surabaya juga melakukan deteksi suhu, menyediakan handsanitizer, memasang bilik sterilisasi, dan memberlakukan physical distancing bagi seluruh pengunjung dan petugas. Petugas donor darah juga wajib menggunakan APD dan rutin mengonsumsi vitamin untuk menjaga stamina. Selanjutnya, kata Dr. Martono Adi, disinfeksi juga dilakukan pada lokasi acara donor darah di luar UTD PMI Kota Surabaya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).