Dosen Farmasi Sosialisasikan Bahaya Cemaran Limbah Industri Kepada Warga

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PELAKSANAN kegiatan pengabdian masyarakat oleh sejumlah dosen Fakultas Farmasi UNAIR, Sabtu (18/10/2020). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Cemaran senyawa bahan berbahaya bersifat karsinogen, seperti asap mesin diesel, limbah besi atau baja, atau zat yang mengandung benzena ternyata dapat meningkatkan risiko kanker. Hal tersebut semakin diperparah oleh Pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat cenderung enggan mengunjungi fasilitas kesehatan, aktivitas fisik kurang, serta pola makan yang berubah.

Jika dibiarkan, kanker dapat menyebabkan efek nyeri berkepanjangan. Serta menimbulkan gangguan fungsi organ vital dan distabilitas pada penderitanya.

Mengetahui hal itu, Jumat (16/10/2020) Fakultas Farmasi (FF) UNAIR mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wedoro, Sidoarjo. Daerah tersebut diapit oleh kawasan Berbek industri, pabrik penghasil baja, dan kampung logam, sehingga berisiko tinggi menyebabkan kanker.   

Dalam kesempatan itu, sejumlah dosen Fakultas Farmasi memberikan edukasi dan pelatihan. Utamanya dalam meminimalisir kontak dengan bahan berbahaya penyebab penyakit kanker.

“Kami melakukan edukasi dan pelatihan terkait pencegahan paparan bahan cemaran berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan,” ujar tim pelaksana pengmas Dinda Monika Nusantara Ratri, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin.

Dinda, Dosen Fakultas Farmasi sekaligus pemateri dalam kegiatan itu mengatakan, kontak terhadap bahan berbahaya perlu diminimalisir. Caranya dapat dengan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. Dinda, melanjutkan bahwa alat pelindung diri dapat menurunkan intensitas paparan ke dalam tubuh.

Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga penting. Dinda menyarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan berserat agar tubuh menjadi lebih sehat.

Tidak hanya itu, Dinda mengatakan bahwa masyarakat perlu tetap aktif beraktivitas. Sebab, sambungnya, hal itu dapat mempengaruhi hormon. “Meminalisir paparan cemaran bahan berbahaya atau polutan dapat menurunkan risiko pertumbuhan terjadinya penyakit kanker,” ungkap Dinda.

Selain Dinda, Dosen Fakultas Farmasi UNAIR Zamrotul Izzah, S.Farm.,M.Sc.,Apt juga menjadi pemateri dalam acara itu. Zamrotul Izzah menyampaikan materi mengenai  penanganan cemaran bahan berbahaya di lingkungan masyarakat.

“Pelatihan yang diberikan adalah mencuci tangan dengan benar. Kami juga sedikit menjelaskan cara penanganan limbah berbahaya di sekitar masyarakat,” jelasnya.

Pada akhir, panitia juga membagikan 100 masker untuk warga Desa Wedoro. “Kami selaku apoteker memiliki kewajiban untuk memberitahukan tindakan pencegahan terhadap penyakit,” tutupnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).