Makanan Unik di Masa Depan? Tantangan Masa Kini dan Mendatang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Pluang

Makanan adalah sumber energi makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Makanan yang sehat tentunya akan dapat menghasilkan tubuh sehat. Hal ini adalah pelajaran dasar yang sudah ditanamkan sejak masih dalam pendidikan sangat dasar. Makanlah makanan bergizi dan bersih untuk mempertahankan tubuh tetap sehat dan kuat. Demikian pelajaran yang diberikan bapak ibu guru masa itu. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak dapat makan seperti orang normal pada umumnya? Misalkan pasien kritis, tidak sadar, atau beberapa kondisi lain yang menyebabkan seseorang tidak dapat menerima makanan melalui saluran makanan.

Sebagai seorang ahli anestesi konsultan penyakit kritis yang setiap hari bekerja di ruang intensive care unit (ICU), melihat permasalahan pasien kritis, sangat menggugah untuk menulis sebuah wacana tentang solusi pemberian nutrisi untuk pasien kritis. Pembuatan nutrisi yang mudah diserap serta dapat berperan positif pada pasien kritis diharapkan dapat memperbaiki ketidakseimbangan energi yang terjadi pada tubuh.

Pemberian Nutrisi Se-Alamiah Mungkin

Pada pasien kritis di ICU, pada umumnya sangat sulit menerima nutrisi yang bisa diserap usus dengan mudah, sehingga pemberian nutrisi dialirkan melalui infus. Teknik pemberian nutrisi melalui infus ini disebut secara parenteral, sedang pemberian makanan langsung melalui mulut atau selang menuju ke saluran cerna disebut dengan teknik enteral. Jalur yang alamiah (fisiologis) adalah melalui enteral. 

Jalur alamiah/fisiologis lebih menguntungkan daripada jalur yang tidak fisiologis (parenteral), karena dengan memberikan makanan di saluran cerna akan mengaktifkan banyak permukaan jaringan dan sel sehingga akan menimbulkan respon imun yang baik. Selain itu, pemberian nutrisi enteral akan mencegah terjadinya atropi jaringan saluran cerna akibat tidak pernah digunakan. Tetapi, kesulitan yang dihadapi dari pemberian nutrisi enteral pada pasien kritis adalah kesulitan absorbsi sehingga kebutuhan tubuh yang harus dipenuhi melalui sumber makanan tersebut menjadi tidak terpenuhi. 

Pemikiran dan Metode Sebagai Solusi

Pemikiran sederhana yang timbul saat bekerja di ICU adalah bahwa energi yang dibutuhkan sel ini harus segera dipenuhi untuk melawan penyakit. Makanan yang diberikan melalui jalur alamiah sehingga dapat mencegah atrofi (pengkerutan jaringan) serta memicu response imun. Karena kecanggihan teknologi alat kedokteran tidak akan mampu menyelesaikan masalah penyakit yang terus berkembang, apabila kita tidak memberikan energi yang cukup pada sel. Salah satu energi yang dibutuhkan adalah nutrisi.

Sediaan nutrisi yang tepat sangat mempengengaruhi absorbsi dan respon sistemik. Saat ini sudah sangat berkembang teknologi nano yang bermanfaat pada berbagai sektor kehidupan manusia. Beberapa contoh aplikasi teknologi nano pada bidang kesehatan adalah penciptaan alat-alat diagnostik, dan obat-obatan. Teknologi nano untuk penciptaan sediaan nutrisi sedang dikembangkan tetapi belum ada aplikasi secara luas. Beberapa hal yang menyababkan terlambatnya aplikasi nutrisi hasil teknologi nano adalah karena kompleksitas kondisi saluran cerna. 

Hasil riset yang kami lakukan saat menjalani studi S3 memberikan hasil yang sangat mengejutkan. Dari imajinasi konsep bahwa ukuran bahan akan berespon dengan cepat terhadap sel berdasarkan ukuran partikel ternyata terbukti dapat mempengaruhi kadar-kadar sitokin pro-inflmasi dan anti-inflmasi pada tubuh hewan coba. Berbagai ukuran partikel ternyata secara spesifik kemungkinan mempengaruhi beberapa sel imun. Selain itu akibat ukuran nano yang dihasilkan maka bahan tersebut akan dengan mudah masuk ke dalam intra sel tanpa membutuhkan banyak energi.

Cita Cita Masa Depan Penangan Pasien Kritis di ICU

Teknologi kedokteran harus terus berpacu bersama waktu. Tidak tergantung pada peralatan yang canggih saja sebagai pembantu penyembuh pasien, tetapi hal dasar bagaimana menghidupi sel yang sedang “sekarat”. Oksigen sudah kita hantarkan dengan berbagai mesin nafas yang super canggih, anti bakterial dan anti virus sudah kita berikan untuk melawan musuh (patogen). Maka dengan tulisan wacana nutrisi masa depan ini diharapkan dalam waktu singkat akan ditemukan metode nutrisi nano dari bahan yang menguntungkan, misalkan bahan nutrigenomik (nutrisi yang dapat mempengaruhi kode genetika), bahan yang mengandung bioaktif yang potent dapat sampai di dalam sel dengan pengaman melalui teknologi nano.

Penulis: Dr. Anna Surgean Veterini, dr., Sp.An.KIC

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://criticalcareshock.org/files/2020/09/Future-views-on-nanonutrition-for-critically-ill-patients-The-role-of-extra-virgin-olive-oil-nanoemulsion-in-sepsis-enteral-nutrition.pdf

Veterini, A.S., Soedarmo, S.M., Hasanul, Adi, A.C., Rachmawati, H. & Rehatta, N.M. (2020). Future views on nanonutrition for critically ill patients: The role of extra virgin olive oil nanoemulsion in sepsis enteral nutrition. Critical Care and Shock, 23(5): 208-220.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).