Ibu Hamil Harus Miliki Gizi yang Cukup

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ibu hamil harus miliki gizi yang cukup. (Sumber: Alodokter)

Kurang Energi Kronis (KEK) masih menghantui ibu saat hamil. Status gizi buruk dapat menyebabkan terjadinya KEK pada kehamilan. Ibu dengan pengetahuan  baik kemungkinan akan memberikan gizi yang memenuhi kebutuhan dirinya dan juga bayi. Jumlah anggota keluarga yang besar tanpa diimbangi pendapatan mengakibatkan distribusi pangan dalam keluarga tidak merata. Pemenuhan pangan yang tersedia  sesuai prioritas, dan ibu biasanya makan setelah anggota keluarga lainnya. Risiko KEK akan semakin besar apabila ibu hamil memiliki tingkat kecukupan energi yang semakin kurang dan tingkat aktivitas fisik  berat, dan berasal dari keluarga social ekonomi  kurang.

Dukungan sosial mendorong ibu untuk mendapatkan gizi yang seimbang selama hamil. Bila ibu mengonsumsi makanan yang bergizi akan mendatangkan kehamilan yang sehat sehingga dapat melahirkan dengan aman dan bayi yang sehat. Dukungan sosial selama hamilan dapat mengurangi sensitivitas biologis terhadap tekanan psikologis yang dapat melindungi janin dari efek berbahaya stress. Dukungan sosial yang diterima ibu hamil dapat bersumber dari keluarga, teman, dan orang lain. Sumber dukungan seorang ibu dapat diperoleh dari keluarga, terutama dari suami.

Lingkar Lengan Atas (LILA) telah digunakan sebagai indikator proksi terhadap risiko KEK untuk ibu hamil di Indonesia karena tidak terdapat data berat badan prahamil pada sebagian besar ibu hamil. Lingkar lengan atas ibu <23,5cm merupakan faktor risiko kejadian berat bayi lahir rendah. Ibu yang mempunyai berat badan kurang berisiko mengalami KEK.

Ibu hamil harus dengan gizi cukup, karena akan digunakan untuk dirinya dan janinnya. Status gizi ibu hamil yang masih rendah juga menjadi salah satu penyebab masih tingginya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Ketika ibu hamil mengalami kekurangan energi dan protein, biasanya ibu mengalami kekurangan asupan nutrisi lain termasuk vitamin dan mineral, sehingga ibu berisiko juga mengalami kekurangan berbagai nutrisi mikro termasuk zat besi dan asam folat.

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif yangmenggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik demografi, pengetahuan, serta dukungan sosial dengan kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan di Poli KIA Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya.

Jumlah rerata  ibu hamil yang melakukan kunjungan di Poli KIA Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya pada bulan Januari-Maret  2019 sebesar 346 ibu hamil. Seleksi sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan sebanyak 186 responden. Pengumpulan data  saat ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di Poli KIA yaitu saat pelayanan ANC setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Ibu hamil yang sedang menunggu panggilan masuk poli KIA atau setelah dari poli KIA. Analisis data  menggunakan  uji statistik Chi-Square,  dinyatakan bermakna jika p < 0,05.

Ibu yang mempunyai umur < 20 atau >35 tahun, jumlah kelahiran ≤ 3 kali, dan jarak kehamilan ≥ 2 tahun  cenderung mengalami KEK. Penting bagi ibu mengetahui waktu yang tepat untuk proses kehamilan dan kelahiran serta pentingnya menjaga status gizi selama kehamilan berlangsung. Pendidikan tinggi tidak menjamin kesehatan ibu hami, sebab apabila tidak diimbangi dengan sumber informasi yang cukup tentang kehamilan terutama terkait gizi dan KEK.  Begitupun juga dengan pendapatan keluarga, apabila keluarga dengan pendapatan rendah mampu mengelola makanan yang bergizi dengan bahan yang sederhana dan murah maka dapat mencegah kejadian KEK. 

Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang memenuhi kebutuhan dirinya dan juga bayinya. Semakin baik pengetahuan ibu hamil, maka semakin baik upaya  menjaga kesehatan kehamilannya. Pengetahuan tentang  gizi dan  memelihara kehamilan berkaitan erat. Pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan  dalam menjaga pola  makan sehari-hari. Semakin baik dukungan sosial yang didapatkan ibu hamil, maka akan semakin baik motivasi dalam menjaga kehamilannya.

Dukungan sosial dari orang terdekat dapat mendorong ibu untuk menjaga kehamilannya meliputi pemenuhan kebutuhan gizi, pemeriksaan kehamilan, serta informasi terkait masalah kehamilan sehingga didapatkan kehamilan yang sehat dan aman dan terhindar dari masalah KEK.

Penting untuk membekali ibu pengetahuan  yang tepat tentang gizi selama hamil.  dengan memberikan informasi saat  kunjungan ANC.  dan  mengikuti panduan yang terdapat pada buku KIA. Memberikan penyuluhan tentang gizi saat hamil dan KEK kepada masyarakat luas, dengan  media yang  mudah dipahami oleh  dan keluarga

Tenaga kesehatan juga perlu melibatkan orang-orang sekitar ibu hamil dalam memberikan dukungan dan  motivasi dari orang-orang sekitar sangat penting agar  kesehatan ibu  dalam mempersiapkan kelahiran   anak  sebagai  generasi  penerus  terjaga dengan baik.

Penulis : Ni Ketut  Alit Armini

Informasi detail dari  artikel  ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.psychosocial.com/article/PR270875/19213/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).