UNAIR NEWS – Untuk kali pertama, Hima Prodi D3 Akuntansi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melaksanakan uji sertifikasi secara virtual. Berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, kali ini agenda Pelatihan dan Uji Sertifikasi Akuntansi Berkompeten Bersama Accurate itu dilakukan secara online melalui Zoom dari rumah masing-masing peserta. Kegiatan tersebut telah digelar Minggu (11/10/2020) kemarin.
Farandhi Aji Prasetya selaku penanggung jawab acara menuturkan, panitia telah mempersiapkan pelaksanaan tes dengan matang. Di antaranya dengan memberikan sejumlah aturan tegas terkait prosesi ujian.
Mahasiswa angkatan 2019 itu menyebutkan, peserta wajib menyiapkan dua perangkat. Satu untuk mengakses Web Ujian Sertifikasi Accurate, sedangkan satu lagi untuk mengakses Zoom yang telah disediakan panitia. Selain itu, sambungnya, peserta juga harus memastikan koneksi internet stabil selama ujian berlangsung.
“Zoom pada hari sertifikasi kami fungsikan untuk mengawasi peserta. Kamera zoom wajib menyala dan diletakkan di samping peserta agar apa yang dilakukan peserta terlihat. Peserta yang tidak menyalakan kamera, akan kami diskualifikasi,” ujarnya.
Menurut Farandhi, Accurate merupakan software akuntansi yang saat ini paling banyak digunakan oleh perusahaan skala Usaha Kecil Menengah (UKM). Sehingga, calon akuntan wajib mengantongi sertifikat Certified Accurate Professional (CAP) tersebut.
Perlu diketahui, kegiatan itu dilaksanakan dalam dua hari. Sehari sebelum ujian, peserta diberikan pembekalan materi terlebih dahulu. Kegiatan pembekalan berlangsung pada Sabtu pagi (10/10/2020) dan berlanjut hingga sore melalui Zoom.
Sejumlah dosen turut hadir dalam kesempatan itu. di antaranya adalah Yanuar Nugroho, S.E., M.Sc., Ak., CA selaku Pembina Hima dan Hj. Annisah Febriana SE., MSi., Ak., CA selaku pembicara. Sementara itu, hari kedua adalah pelaksanaan Ujian Sertifikasi.
Tampaknya ujian daring tersebut mendapatkan antusias yang cukup besar dari peserta. Sebanyak 35 Peserta dari berbagai Universitas di Indonesia mengikuti kegiatan itu. Selanjutnya, jika peserta lulus ujian dengan minimal skor 75, akan mendapatkan sertifikat Certified Accurate Professional (CAP). “Peserta aktif ketika sesi pembahasan soal sebelum ujian,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2019, kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan. Namun, berbeda dengan saat ini, kala itu ujian masih dapat dilangsungkan secara offline.
Farandhi berharap, program sertifikasi itu dapat meningkatkan kualifikasi atau nilai saat melamar pekerjaan. Serta memperluas kesempatan kerja bagi peserta. “Kami harap program ini dapat menambah keunggulan dan nilai tambah lulusan,” tutupnya. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Binti Q. Masruroh
