UNAIR Latih Desa Wisata Bangkit di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi memberikan dampak yang besar terhadap seluruh sektor kehidupan. Salah satunya, sektor pariwisata. Beberapa negara, bahkan menutup jalur penerbangannya untuk mencegah penularan virus Covid-19. Tentu hal tersebut juga berimbas pada transportasi, perhotelan, dan UMKM.

Salah satu objek wisata yang mengalami dampak yang signifikan adalah desa wisata. Adanya desa wisata bisa menjadi langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, geliat desa wisata saat ini tengah lesu akibat adanya pandemi juga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

“Pengangguran mulai meningkat, banyak pekerja sektor pariwisata dan turunannya hilang pekerjaan,” kata Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si., dalam sosialisasi dan pelatihan daring bertajuk Menghidupkan Kembali Aktivitas Desa Wisata di Era New Normal yang digagas Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Kepariwisataan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan berakhirnya pandemi. Entah dalam 6 bulan ke depan pandemi akan mulai mengurangi eksistensinya atau bahkan satu tahun ke depan bumi masih mengalami permasalahan pandemi yang sama. Suatu hal yang pasti adalah jika dalam 6 bulan ke depan potensi desa wisata tetap mengalami krisis, dipastikan banyak desa wisata yang akan gulung tikar.

“Jika dalam 6 bulan ke depan tidak ada pergerakan untuk bangkit, bisa dipastikan jika mereka (Desa wisata, Red) akan gulung tikar,” tegasnya pada Sabtu (10/10/2020).

Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si saat menjadi narasumber dalam sosialisasi dan pelatihan daring bertajuk Menghidupkan Kembali Aktivitas Desa Wisata di Era New Normal yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Kepariwisataan FV UNAIR pada Sabtu (10/10/2020).
Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si saat menjadi narasumber dalam sosialisasi dan pelatihan daring bertajuk Menghidupkan Kembali Aktivitas Desa Wisata di Era New Normal yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Kepariwisataan FV UNAIR pada Sabtu (10/10/2020).

Desa wisata juga bisa jadi salah satu cara untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat yang terganggu akibat adanya pandemi. “Desa wisata jika bisa bangkit, akan menggerakkan ekonomi yang  luar biasa. Karena keuntungan yang didapat desa wisata akan memberikan manfaat kepada warga desa jadi bisa mensejahterakannya,” jelas dosen D3 Kepariwisataan FV UNAIR tersebut.

Sri Endah juga memaparkan bahwa saat pandemi seperti ini desa wisata jadi objek wisata yang ideal kala era new normal seperti ini. Desa wisata adalah objek wisata yang sangat memungkinkan untuk dikunjungi karena letak yang tidak jauh. Selain itu, desa wisata merupakan destinasi yang sangat memungkinkan untuk diterapkan protokol kesehatan dengan baik. Letak yang dekat di sekitar kita inilah yang menjadikan objek desa wisata bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi sehingga bisa mengurangi perpindahan manusia dari satu kota ke kota lain.

“Wisata ini jenisnya kan outdoor ya. Jadi, lebih aman untuk diterapkan protokol kesehatan yang baik sehingga bisa menghindari kerumunan. Masyarakat juga lebih leluasa,” katanya.

Dalam paparanya, Sri Endah menyebut ada beberapa cara menghidupkan desa wisata. Di antaranya, mengidentifikasi kembali produk wisata, melakukan re-branding terkait dengan kesiapan penerapan protokol kesehatan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memperluas jejaring dengan asosiasi sesama desa wisata. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).