Inklusi Keuangan dan Keuangan Digital di Dunia Arab: Status Saat Ini dan Prioritas Masa Depan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh economy.okezone.com

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan: seperti apakah inklusi keuangan dan keuangan berbasis digital di dunia Arab? apakah perbedaan yang dapat dihasilkan oleh teknologi digital dalam rumah tangga masyarakat Arab? dan apakah potensi finansial yang dihasilkan oleh teknologi digital tersebut? Beberapa penelitian tentang inklusi keuangan dan teknologi digital telah banyak dilakukan di dunia ini, namun nampaknya hanya sedikit penelitian yang dilakukan di dunia Arab. Dunia Arab dianggap masih berada di belakang dibanding belahan dunia yang lain dalam hal teknologi digital dan inklusi keuangan.

Inklusi keuangan didefinisikan sebagai “a state where individuals, including low-income people and companies, including the smallest ones, have access to and make use of the full range of formal quality financial services (payments, transfers, savings, credit, and insurance) offered in a responsible and sustainable way by a variety of providers operating in a suitable legal and regulatory environment”, Chehade, et al., (2017). Ozili (2018) mendefinisikan keuangan berbasis digital sebagai: “financial services delivered through mobile phones, personal computers, the internet or cards linked to a reliable digital payment system”, sedangkan Abbasi and Weigand (2017) mendefinisikan jasa keuangan digital (DFS) sebagai: “the broad range of financial services accessed and delivered through digital channels, including payments, credit, savings, remittances, insurance and financial information”.  Di dalam kedua hal ini, inklusi keuangan dan keuangan digital, di sebagian besar dunia Arab nampaknya ketinggalan dibanding daerah lain.

Hasil riset menunjukkan  bahwa secara akses keuangan di dunia Arab saat ini sangat tidak memuaskan yaitu hanya 30% orang yang mempunyai akses secara formal, artinya 70% orang dewasa tidak mempunyai akses kredit secara formal. Mereka banyak yang bergantung pada saluran keuangan informal daripada lembaga keuangan formal. Dunia Arab ternyata sangat tertinggal dalam mengakses kredit maupun tabungan secara formal dibanding area lain. Di area ini pada tahun 2017 mereka hanya memiliki 5% pinjaman formal dan 9% tabungan, sementara negara-negara lain dengan tingkat pendapatan terendah pada tahun yang sama mempunyai tingkat pinjaman sebesar 7% dan tabungan 11%. Banyak negara-negara Arab juga mempunyai tingkat deposito yang rendah, seperti bank komersial di Jordan dan Algeria hanya mempunyai 6%, Mesir 5% sementara negara-negara lain seperti Yemen, Syiria dan Djibouti jauh lebih rendah lagi. Negara Arab yang tinggi seperti UAE 14%, Arab Saudi 13% per 1000 orang dewasa, sementara Oman, Lebanon, dan Maroko mencapai 11%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banking secara formal belum dapat secara memuaskan menarik deposit dari nasabah karena inklusi keuangan yang lemah di area ini.

Teknologi keuangan digital yang sedang berkembang ini akan memberi fasilitas yang penting dalam transaksi bank dan keuangan, khususnya di negara yang sedang berkembang. Keuangan digital akan membantu rumah tangga miskin di negara Arab dalam hal tabungan, membangun investasi, dan dapat mengakses kredit melalui inklusi keuangan. Perkembangan dan inovasi teknologi seperti jaringan telepon selular telah memicu banyak nasabah Arab untuk menggunakan jasa keuangan digital dibanding transaksi tunai. Pendaftar mobil selular di dunia Arab naik 104% dalam waktu 10 tahun, sehingga ini merupakan langkah yang penting meningkatkan keterlibatan inklusi keuangan dan keuangan digital.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan situasi saat ini teknologi keuangan (financial technology- fintech) di negara Arab meningkatkan inklusi keuangan dan keuangan digital.

Penulis: Yusef Ali Yusef Yakubi, B. Basuki, Rudi Purwono

Informasi detail dari artikel ini dapat diakses pada link berikut: https://ijicc.net/images/Vol6Iss3/6309_Yakubi_2019_TD_R.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).