Mahasiswa Serahkan Bantuan ke Warga Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi yang terjadi, selain berdampak pada sektor kesehatan, juga berdampak pada ekonomi. Tak sedikit masyarakat yang kehilangan pemasukan. Akibatnya, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.

Menanggapi masalah tersebut, Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Gigi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga mengadakan Abdi Desa. Upaya dalam mematuhi protokol kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi fokus utama dalam acara tersebut.

Banyak masyarakat di daerah Kedungsroko dan Kedungtarukan, Surabaya, mengalami penurunan pemasukan bahkan kehilangan pekerjaan. Bukan hanya kebutuhan sehari-hari, kesulitan itu juga berupa upaya membeli masker guna mentaati protokol kesehatan. Padahal, saat pandemi seperti ini masker tak lagi menjadi kebutuhan tambahan, tapi pokok.

“Kondisi masyarakat di sana banyak yang perekonomiannya terganggu akibat pandemi,” ujar Diny Ilmy Afifah yang merupakan wakil ketua HIMA D3 Teknik Gigi FV UNAIR.

Abdi desa oleh HIMA D3 Teknik Gigi itu bukan merupakan hal baru. Tercatat mereka melakukan kkegiatan srupa sebanyak 7 kali. Acara tersebut merupakan acara tahunan yang selalu dilakukan untuk menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi.

Abdi desa pada 12 September 2020 tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat setempat agar tetap bertahan. “Abdi desa ini dilakukan untuk membantu mereka yang terdampak memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya perihal beras saja tapi kebutuhan atas masker dan handsanitizer juga terpenuhi,” kata Diny.

Upaya yang dilakukan adalah membagikan paket sembako, masker, dan handsanitizer kepada masyarakat. “Yang diberikan ini sembako isinya beras, gula, minyak, mie instan, kopi, teh. Kami juga memberi masker dan handsanitizer kepada mereka,” sebutnya.

Masyarakat setempat yang melihat kepedulian HIMA D3 Teknik Gigi sangat antusias. Terlebih, banyak lanjut usia di Kedungsroko dan Kedungtarukan yang hidup sebatang kara tanpa ada keluarga yang menemani mereka menghabiskan masa tua.

“Senang banget mereka, ada juga yang menangis terharu. Apalagi senyuman yang timbul di bibir lansia seakan jadi sesuatu menyejukkan hati,” terang Diny. (*)


Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).