Kisah Alumni Battra yang Terinspirasi Drama Korea hingga Miliki Griya Sehat Sendiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Program Studi Pengobat Tradisional (Battra) menjadi salah satu jurusan yang menjanjikan pada masa depan. Kesadaran masyarakat untuk kembali menggunakan produk yang berasal dari alam kian meningkat. Lulusan dari Prodi Battra tidak hanya berkiprah sebagai terapis di pelayanan kesehatan, tapi bisa mendirikan griya sehat sendiri sehingga bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat lain.

Seperti kisah Alfiyah Kharomah, S.Tr.Battra., yang merupakan pemilik dari Griya Sehat Alfa Syifa. Alfiyah yang juga merupakan alumnus Prodi Battra Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV UNAIR) membagikan perjuangannya semasa kuliah kepada mahasiswa Battra. Ia membagikannya melalui Forum Inspirasi Battra yang digagas Himpunan Mahasiswa Battra FV UNAIR. Acara tersebut dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting pada Minggu (27/9/2020).

Alfiyah menceritakan bahwa awal mula dirinya memilih Prodi Battra karena terinspirasi serial drama Korea yang ditontonnya. “Dulu pada saat ada penerimaan mahasiswa baru, waktu itu 2006 saya nonton film korea yang lagi ngehits banget. Judulnya Jewel In The Palace,” ucapnya.

“Jadi, ceritanya itu ada seorang dayang yang jadi tabib. Drama itu menampilkan tentang akupuntur, bagaimana cara meracik herbal. Kok saya tertarik gitu ya dan akhirnya dari awal saya sudah menentukan pilihan saya di Battra,” imbuhnya.

Padahal, saat itu Alfiyah menjelaskan bahwa orang tua mengarahkannya untuk memilih jurusan selain Battra. “Padahal ya waktu itu orang tua saya sudah memberi pilihan di jurusan matematika dan beberapa jurusan lain. Tapi, itu bukan passion saya,” ungkap perempuan yang berdomisili di Sidoarjo tersebut.

Banyak ilmu yang Alfiyah dapat saat menimba ilmu di Prodi Battra UNAIR yang kala itu masih dalam naungan Fakultas Kedokteran. Ilmu yang didapat semasa kuliah tersebut menjadi bekal bagi dirinya untuk mengembangkan griya sehat yang saat ini dikelolanya.

“Awal masuk Battra itu saya cukup terkejut ya. Padahal maksud saya masuk Battra itu untuk belajar akupunturnya. Ternyata malah dikasih lebih dari itu. Ada akupuntur, herbal, massage, akupresur. Jadi komplit,” jelasnya.

Membagi waktu antara pendidikan dan kegiatan organisasi berhasil dilakukan Alfiyah semasa kuliah. Ia juga tidak menyangka bahwa drama korea yang ia tonton dulu mengantarkannya memiliki griya sehat sendiri. Meski perjuangannya mendirikan griya sehat tidak mudah, ia tak pernah menyerah.

“Saya percaya jika perjuangan itu akan menemui titik kebahagiaan. Ketika berada di titik kebahagiaan itu rasanya luar biasa sampai mengeluarkan air mata,” terangnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).