Pentingnya Pengembangan Layanan Hemodialisis di Rumah Sakit Pendidikan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh RS Kasih Ibu

Penyakit ginjal merupakan penyakit degeneratif namun dapat ditangani dengan berbagai cara, mulai dari pengendalian tekanan darah, pengaturan pola makan, terapi farmakologis, pembatasan cairan dan elektrolit, hingga terapi penggantian ginjal (Renal Replacement Therapy). Penyakit-penyakit tersebut membutuhkan perawatan pengobatan dengan hemodialisis, dialisis peritoneal, atau transplantasi ginjal. Pasien yang mengalami penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) stadium 5, gagal ginjal stadium akhir(End-Stage Renal Disease)yaitu stadium 5, memerlukan terapi penggantian ginjal, salah satu caranya yaitu dengan hemodialisis. Tidak semua rumah sakit memiliki pelayanan hemodialisis, padahal dengan adanya pelayanan hemodialisis akan menambah pilihan kepada pasien yang akan memberi manfaat kepada pasien, utamanyajuga manfaat bagi Rumah Sakit Pendidikan.

Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi terpadu sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan di bidang pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya. Operasional pada Rumah Sakit Pendidikan mencakup pengajaran dan pembelajaran dengan cara multi-profesional. Rumah Sakit Pendidikan sendiri memiliki hampir setengah ribu pasien yang menderita penyakit ginjal kronis dan menjalani perawatan hemodialisis. Selama perawatan tersebut, pasien harus antri untuk mendapatkan layanan hemodialisis. Untuk diketahui, berdasarkan jumlah pasien yang saat ini sedang mencari menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pendidikan, diperkirakan rumah sakit mungkin perlu menangani sebanyak 38.400 tindakan per tahun, dengan setiap pasien membutuhkan setidaknya beberapa tindakan hemodialisis.

Hingga saat ini, Rumah Sakit Pendidikan mampu merawat rata-rata 70 pasien yang membutuhkan pelayanan hemodialisis per hari. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, perawatan hemodialisis harus dijadwalkan hingga tiga shift tindakan. Jadwal yang padat ini menunjukkan bahwa pelayanan hemodialisis yang diberikan oleh Rumah Sakit Pendidikan perlu ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Perlunya analisis logistik yang komprehensif, dapat ditentukan studi kelayakan untuk menilai apakah Rumah Sakit Pendidikan dapat mengembangkan layanan perawatan hemodialisis. Hal tersebut tentunya akan menjadi bagian penting dari upaya peningkatan kualitas rumah sakit karena memungkinkan perubahan signifikan dan perubahan yang dapat diterima secara bertahap oleh staf dan pasien.

Cara untuk melakukan studi kelayakan guna mendapatkan gambaran perlunya pengadaan layanan hemodialisis dapat dilakukan melalui dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan analisis kebutuhan pelayanan hemodialisis yang meliputi aspek geografis, demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan. Tahap kedua dilakukan analisis kelayakan tanah, kontruksi dan gedung, prasarana, sumber daya manusia, dan peralatan hemodialisis. Dalam menganalisis kebutuhan pelayanan, untuk rumah sakit pendidikan dilakukan perhitungan peramalan sehingga didapatkan hasil gambaran layanan hemodialisis dan kebutuhan lainnya.

Berdasarkan prevalensi dan perhitungannya, diperoleh nilai normatif. Untuk menganalisis kelayakan tanah untuk konstruksi dan bangunan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dan peralatan, dibuat perbandingan antara standar pelayanan hemodialisis dengan kondisi riil di instalasi Hemodialisis. Setelah itu, dilakukan analisis kelayakan aspek keuangan. Antara lain meliputi perkiraan dana investasi, sumber pendanaan, proyeksi pendapatan untuk perkiraan jumlah tindakan hemodialisis, proyeksi biaya tetap dan biaya variabel, proyeksi arus kas 10 tahun ke depan, proyeksi laba dan kerugian 10 tahun ke depan.

Studi kelayakan yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa Rumah Sakit Pendidikan membutuhkan sejumlah dukungan, seperti lahan yang memadai untuk pembangunan, sarana, sumber daya manusia, dan peralatan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Pendidikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, namun biayanya tinggi. Sehingga, pengembangan layanan Hemodialisis berdasarkan analisis aspek finansial ternyata tidak memungkinkan. Meskipun demikian, layanan Hemodialisis memiliki manfaat yang nyata dan tidak berwujud yang dapat dipertimbangkan lebih lanjut untuk validasi yang lebih baik. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan layanan Hemodialisis masih sangat penting bagi kelangsungan pelayanan kesehatan utamanya pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan.

Penulis: Thinni Nurul Rochmah

Apabila saudara tertarik dengan topik ini, saudara dapat membacanya artikel Feasibility Study on The Development of Hemodialysis Services at XY Teaching Hospital. Link artikel ini dapat diunduh pada https://jummec.um.edu.my/article/view/25816

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).