Konferensi Internasional Sekolah Pascasarjana UNAIR Bahas Manajemen Penanganan Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elisianto Dardak menyampaikan update perkembangan Covid-19 dalam konferensi internasional yang diadakan Sekolah Pascasarjana UNAIR pada Rabu (23/9/2020). (Dok. Dhea)

UNAIR NEWS – Bulan September ini, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki bulan keenam. Tercatat, belum ada penurunan angka terkonfirmasi Covid-19. Per 21 September, tercatat ada lebih dari 31 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia. Sebanyak 248.852 di antaranya dari Indonesia.

Merespon hal itu, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) mengundang berbagai pakar untuk membahas dampak sekaligus solusi dari adanya pandemi Covid-19. Acara yang berlangsung pada Rabu (23/09/2020) melalui media Zoom tersebut bertajuk Update Managemen in Covid-19 Pandemic.

Sekolah Pascasarjana UNAIR secara khusus mengundang berbagai pakar dari perguruan tinggi di Indonesia. Forum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elisianto Dardak, B.Bus., M.Sc sebagai keynote speaker dan juga beberapa pakar dari lembaga dan institusi terkait di Indonesia dan Malaysia.

Dr. Theresia Indah Budhy, S.drg., M.Kes., selaku ketua pelaksana acara menuturkan bahwa dengan mengangkat topik utama pandemi Covid-19, diharapkan dapat mengambil pelajaran tidak hanya tentang definisi, tetapi juga dalam hal lain terkait pandemi tersebut.

“Virus Covid-19 ini cukup tinggi laporan kasusnya. Maka perlu adanya strategi pencegahan dan pengobatan yang tepat serta manajemen Covid-19 mulai dari awal infeksi, selama infeksi, masa pengobatan, pemulihan, dan pasca pulih,” tuturnya.

Menurut Theresia, permasalahan kependudukan di Indonesia begitu kompleks. Atau bisa disebut dengan city big host. Meliputi aspek sosial ekonomi, kriminal, hingga politik. Sehingga membutuhkan strategi penyelesaian dari tingkat dasar hingga tingkat menengah. “Komunitas dalam tingkat keluarga juga menjadi beban komunitas,” tambahnya.

Wakil Gubernur Jatim Emil menjelaskan bahwa dalam pertanggal 21 September 2020, tercatat 41.076 masyarakat di Jatim yang terkonfirmasi dimana terdapat 7.285 suspect, dari spesimen Rapid Test sejumlah 933.082 dan sampel PCR sejumlah 293.235. Dikatakan Emil bahwa Jawa Timur telah berupaya keras dalam menanggulangi Covid-19.

“Presentase kesembuhan di Jatim diangka 81,74 persen dengan angka kematian 7,28 persen yang termasuk suatu perubahan yang baik,” ucap Emil. “Penambahan kasus yang ada per tanggal 21 September sebanyak +368 dengan angka sembuh +341 orang,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Emil juga memberi pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan diri. Jika ada keperluan di luar ruangan dan berkendara diharapkan untuk selalu menggunakan masker dan menggunakan handsanitizer. Masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga jarak karena masih dalam pandemi.

Sementara itu, Prof. Dr. Sri Iswati, SE.,M.Si., Ak., selaku Direktur Sekolah Pascasarja UNAIR menyampaikan bahwa dalam menyikapi pandemi Covid-19, Sekolah Pascasarjana UNAIR telah menyediakan hold the desk dan produk berbasis penelitian.

“Produk tersebut berbasis penelitian di dalam perkuliahan mahasiswa melalui program kelembagaan dan kerja sama lembaga internasional dan nasional,” tutur dosen yang memiliki fokus bidang Ilmu Akutansi tersebut.

Adanya konferensi tersebut, sambungnya, merupakan perwujudan dari UNAIR untuk bangsa Indonesia dalam menerapkan ilmu pengetahuan dengan multidisiplin perspektif untuk berkontribusi dalam berbagai masalah bangsa dan kemanusiaan.

“Dengan melakukan penelitian untuk menghasilkan solusi terbaik bagi kehidupan manusia, dengan melakukan penjadwalan konferensi, dan bekerja sama dengan lulusan multidisiplin lainnya, terakhir dengan meningkatkan kepercayaan,” pungkasnya. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).