Pentingnya Elemen Kolaborasi Multisektoral dan Partnership dalam One Health

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh one health

UNAIR NEWS – Seperti yang jamak diketahui bahwa one health merupakan pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner. Dimana semua yang terlibat di dalamnya dapat bekerja di tingkat lokal, regional, nasional, dan gobal. Tentu dengan tujan mencapai hasil kesehatan yang optimal dengan mengakui interkoneksi antara manusia, hewan dan lingkungan.

Kolaborasi multisektoral adalah kemitraan yang dihasilkan ketika pemerintah, organsasi non-profit, swasta, organisasi publik, kelompok masyarakat dan anggota masyarakat individu berkumpul untuk memecahkan masalah yang mempengaruhi seluruh masyarakat. Dalam kegitan OHSC UNAIR Batch 1 (19/9), Havan Yusuf, DVM, MSc., selaku pemateri menyampaikan bahwa kolaborasi multisektoral dan partnership dapat memecahkan masalah sistemik.

“Kita dapat mengibaratkan masalah dengan sebuah pohon yang utuh, dimana terdapat gejala, penyebab,  dan masalah itu sendiri. Saat memecahkan masalah sistemik, kita tidak dapat menyembuhkan satu bagian saja tanpa merawat bagian yang lainnya,” ungkapnya.

Tantangan utama dalam partnership, lanjutnya, adalah memiliki konteks yang cukup general untuk mencakup komponen kolaborasi, sementara masih cukup berlaku untuk konteks spesifik tertentu. Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa akan ada berbagai alasan mengapa partnership perlu bisa beradaptasi dan fleksibel terhadap berbagai macam konteks seperti pendidikan, latar belakang profesional, cara belajar dan minat, fokus strategis organisasi, masyarakat, konteks politik dan budaya.

“Partnership yang efektif adalah yang selaras dengan konteks semua partner dalam arti yang paling luas,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, setidaknya ada tiga tingkat untuk dapat telibat dalam partnership yaitu partnership terkait dengan anda sebagai individu, partnership yang berkaitan dengan organisasi anda dan partnership yang berhubungan dengan kemitraan yang sudah ada atau baru. Dalam praktiknya, nilai tambah partnership berhubungan dengan penambahan nilai yang signifikan terhadap tujuan kemitraan. Kekuatan dan nilai partnership akan meningkatkan ketika semua mitra datang dengan sikap yang lebih terfokus memberi daripada manerima, yaitu berpikir apa yang bisa dibawa ke kemitraan dan apa yang bisa dilakukan bersama daripda yang bisa didapatkan.

“Sebagai contoh nyata kolaborasi multisektoral di bidang one health saat ini yaitu penanganan COVID-19. Banyak sektor yang ikut terlibat dalam penanganan COVID-19 memberikan banyak pandangan baru bahwa pentingnya kerja sama multisektoral,” jelasnya.

Adapun contoh lain, lanjutnya, sebagai masyarakat kampus seharusnya kita telah menerapkan kolaborasi multisektoral melalui tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta  pengabdian masyarakat.

Less me more we, kita semua berharap kolaborasi tersebut dapat terwujud agar konsep one health dapat dipahami oleh semua elemen sektoral,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).