Akademisi UNAIR Ungkap Pengaruh Emosi Terhadap Imun Tubuh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DOSEN Prodi Pengobatan Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi (FV) UNAIR Maya Septriana, S. Si., Apt, M.Si,. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pernahkan Anda merasa imunitas menurun ketika sedih, kecewa, atau takut? Imunitas dan emosi memang saling berhubungan.

Dosen Prodi Pengobatan Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi (FV) UNAIR Maya Septriana, S. Si., Apt, M.Si, mengungkapkan, emosi yang kita rasakan akan turut berperan dalam organ. Bila gembira atau bahagia, maka organ tubuh akan bagus. Sebaliknya, kata dia, perasaan buruk seperti sedih, kecewa, dan khawatir, akan berpengaruh buruk terhadap organ tubuh.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Pengabdian Masyarakat Prodi Pengobatan Tradisional UNAIR yang bertajuk Lebih Dekat dan Peduli Bersama Pengobat Tradsional di Era Pandemi Covid-19. Tepatnya pada Minggu (20/9/2020) kemarin.

“Kita harus menghindari tekanan batin, kecemasan atau rasa takut dan semua hal yang menyebabkan stres. Itu harus kita hindari,” tekannya dalam webinar yang diikuti sekitar 350 peserta itu.

Dalam ilmu Battra, hal itu dikenal dengan istilah Yin dan Yang. Di dalamnya terdapat Qi dan darah. Maya menambahkan, Qi dan darah terletak di seluruh komponen kehidupan. Termasuk di meridian dan organ.  “Emosi yang kita rasakan akan memengaruhi keseimbangan Qi dan darah,” ungkapnya.

Menurut Maya, perasaan sedih ketika menjalani isolasi mandiri di dalam rumah berpotensi memengaruhi keseimbangan emosi dalam tubuh. Sehingga daya tahan tubuh akan menurun.

“Katanya kan safety nya ada di dalam rumah, jadi banyak juga yang sedih dan cemas karena sudah lama tidak bisa keluar rumah,” katanya.

Sementara itu, Maya juga memaparkan bahwa olahraga fisik dan pola hidup selama Pandemi Covid-19 juga akan memengaruhi imunitas tubuh. Maya mengatakan, olahraga fisik dapat dilakukan dengan berjalan santai. Setidaknya, 30 menit setiap hari hingga menghasilkan keringat.

Sedangkan untuk menyeimbangkan pola hidup, lanjut Maya, kita harus tahu bahwa organ tubuh juga perlu diperbaiki. Perhatikan aktivitas sehari-hari, seperti jumlah dan kualitas makanan serta minuman, konsumsi nutrisi yang berkhasiat, dan memperbaiki kualitas tidur.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, hadir pula Ario Imandiri. dr. Sp. Ak. Dalam webinar itu Ario mengungkapkan bahwa imunitas tubuh juga dapat ditingkatkan melalui terapi.  

Dia melanjutkan, saat ini telah banyak inovasi dalam bidang akupuntur. Bahkan, kata dia, terapi dapat dilakukan dengan robot laser akupunktur.

Teknologi tersebut, ujarnya, dapat mendeteksi titik akupuntur. Sehingga di era pandemi seperti saat ini terapis tidak perlu kontak langsung dengan pasien. “Di era pandemi ini tidak perlu khawatir untuk melakukan terapi. Pasien dapat memanfaatkan layanan terapi digital melalui e-terapi,” ujarnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).