Mengungkap Protokol Kesehatan bagi Teknisi Gigi saat Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi memberikan dampak yang besar bagi pelayanan kesehatan. Dokter, perawat, dan bidan jadi profesi yang paling disoroti saat ini karena memiliki risiko tinggi untuk terpapar virus Covid-19. Ternyata ada profesi kesehatan lain yang juga memiliki risiko tinggi terpapar virus, yaitu teknisi gigi. Teknisi yang bekerja di laboratorium gigi tersebut setiap hari kontak erat dengan penyebaran virus Covid-19 secara aerosol maupun droplet.

Menanggapi hal tersebut, Program Studi D3 Teknik Gigi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV UNAIR) menggelar webinar yang bertajuk Pemanfaatan Teknologi bagi Laboratorium Gigi Selama Pandemi Covid-19 pada Sabtu (19/9/2020). Webinar tersebut turut mengundang Ninik Yuniati, A.Md yang merupakan alumni D3 Teknik Gigi UNAIR sebagai narasumber.

Ninik yang juga merupakan pemilik Mutiara Dental Lab mengatakan bahwa meski ada pandemi penerimaan pesanan di laboratorium gigi tidak ada batasan. “Jika kita batasi juga, maka akan mempengaruhi kesejahteraan teknisi gigi tapi prosedur penerimaan pesanan ini yang ditingkatkan,” katanya.

Dalam menjalankan tugas, teknisi gigi harus menerapkan tata laksana untuk mengontrol infeksi agar tidak terjadi infeksi silang. “Kontrol infeksi ini untuk mencegah penularan agen penyakit seperti bakteri, virus, dan jamur dari satu pasien ke pasien lain, dari dokter gigi ke dental teknisi dan pasien, dari pasien ke dokter gigi atau staf gigi lainnya,” jelasnya.

“Jika tidak dilakukan kontrol infeksi, mikroorganisme bisa bertahan hidup dengan air liur maupun darah penderita,” imbuh perempuan kelahiran Surabaya, 6 Juni 1976 tersebut.


Mengingat bentuk virus Covid-19 yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, Ninik memaparkan bahwa ada beberapa protokol yang harus dilakukan oleh teknisi gigi dan pengelola laboratorium gigi untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19 antara lain. Pertama, pastikan teknisi gigi dalam keadaan sehat. Kedua, sebelum bekerja ukur suhu tubuh teknisi gigi dengan thermo gun. Ketiga, cuci tangan dengan sabun serta air mengalir sebelum masuk dan keluar laboratorium. Keempat, pemakaian jas laboratorium sekali pakai.

Setiap hari teknisi gigi harus mengganti jas laboratorium dengan yang baru. Kelima, menggunakan masker, face shield, kaca mata kerja, dan sarung tangan kerja sesuai dengan kebutuhan. Keenam, pemberian makanan dan minuman yang sehat untuk teknisi gigi. Ketujuh, pembersihan laboratorium dengan disinfektan setiap hari pada meja, lantai, serta semua alat kerja yang ada di laboraturium.

Ninik juga berpesan kepada teknisi gigi yang ada bahwa meski pandemi melanda tidak menjadi halangan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik. “Diperhatikan lagi ya protokolnya. Jika merasa tidak sehat lebih baik di rumah. Salam sehat dan semangat terus teknisi gigi,” tutupnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).