Gandeng UNICEF Indonesia dan Pemda, COP Ketiga UNAIR Angkat Permasalahan Stunting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan Community Outreach Program dengan judul ASEA-UNINET International Community Outreach Program: Stunting Prevention Acceleration yang diselenggarakan pada (24-25/08/20)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menggelar Community Outreach Program (COP) untuk ketiga kalinya yang dilaksanakan pada Senin hingga Jumat (24-25/08/20). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, COP tahun ini dilakukan secara online dengan mengangkat judul ASEA-UNINET International Community Outreach Program: Stunting Prevention Acceleration.

Menurut Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si., yang akrab di sapa Prof. Mamik salah satu guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR menuturkan bahwa dalam penyelenggaraannya selain menggandeng FKM UNAIR juga berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro. Adapun menggandeng perguruan tinggi yang termasuk dalam jaringan The ASEAN European University Network (ASEA UNINET).

“Selain itu akan terjalin kerjasama yang lebih luas antara FKM UNAIR dengan pemerintah daerah khususnya pemkab (pemerintah kabupaten)/pemkot (pemerintah kota) yang menjadi daerah lokus stunting serta denga NGO (Non Government Organization) terkait seperti UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund), GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition) dan lain-lain,” jelasnya.

Program tersebut mengangkat tema Stunting Prevention Acceleration karena mengadaptasi tujuan 1.3 dan 3.2 dari Sustainable Goals, yang menitikberatkan pada aspek Poverty, Good Health dan Well-being, menyasar pada penerapan sistem perlindungan sosial yang tepat pada skala nasional. Dimana, hingga tahun ini penanganan stunting di berbagai daerah belum juga terselesaikan sepenuhnya.

“Adanya COP diharapkan pencegahan stunting di Indonesia, akan lebih komprehensif dengan melibatkan Perguruan Tinggi melalui berbagai aktivitas Tri darma  Perguruan Tinggi. Mulai dari pendidikan dan pengajaran, termasuk didalamnya melibatkan mahasiswa KKN tematik stunting prevention, juga dengan menyumbangkan hasil temuan-temuan penelitian, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kab/kota lokus stunting,” tuturnya.

Sementara itu, Astria Okta Herdianti, S.I.Kom., selaku kepala divisi pelayanan internasional Airlangga Global Engagement (AGE) UNAIR menuturkan bahwa melalui program itu, mahasiswa dan dosen yang terlibat akan mendapatkan pengalaman untuk mengeksplorasi isu-isu tertentu.

“Ditambah lagi, dengan adanya inisiasi riset, maka diharapkan adanya kerjasama riset berkelanjutan antara dosen UNAIR dan peserta dosen COP di kemudian hari melalui penyusunan proposal riset bersama dengan pendanaan masing-masing institusi atau sumber pendanaan lainnya,” tambahnya.

Oleh karena itu, dengan adanya program tersebut Ria-sapaan akrabnya berharap selain meningkatkan keaktifan UNAIR di dalam konsorsium internasional, mahasiswa dan dosen internasional dapat ikut andil memberikan masukan-masukan terkait dengan stunting prevention di daerah-daerah terdampak. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).