UNAIR NEWS – Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi aktivitas di dunia. Sekolah, kantor, dan tempat umum lainnya ditutup sementara. Masyarakat diharuskan untuk tinggal di rumah dan menghindari aktivitas luar ruangan yang melibatkan banyak orang.
Selain itu, pandemi juga telah menyebabkan proses belajar mengajar dilaksanakan melalui platform daring di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat menghadapi tantangan untuk tetap fokus dan termotivasi selama situasi pandemi ini.
Menanggapi situasi yang menantang tersebut, pada Selasa (8/9/2020) Airlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga menyelenggarakan webinar bertajuk “International Student Sharing Session: Study Experience in the Pandemic COVID-19”. Webinar ini mengundang lima mahasiswa internasional sebagai perwakilan dari mitra global UNAIR dan alumni program internasional UNAIR. Mereka adalah:
1. Jose Fransisco Portes dari Florida International University, Amerika Serikat, alumnus Miami Dade College, Amerika Serikat
2. Wan Hasanah Binti Megat Ajib dari Karabuk University, Turki. Lulusan program sarjana Universiti Utara Malaysia
3. Lien Yu dari Asia University, Taiwan
4. James Kalimanzila Matemani dari Universitas Airlangga, Indonesia, penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB)
5. Oumaporn Yothakong dan Fidyawatee Mama dari Prince of Songkla University, Thailand
Ada lima sesi di webinar dan setiap pembicara diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi tantangan belajar dari rumah. Acara ini dilakukan melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh lebih dari 100 peserta.
Karena semua pembicara harus belajar dari rumah melalui kelas online, mereka mengalami masalah yang sama yaitu koneksi internet yang buruk. Seperti yang kita ketahui, kelas virtual membutuhkan koneksi yang stabil untuk memastikan proses pembelajaran yang baik. Namun, hambatannya adalah siswa tidak dapat mengontrol stabilitas jaringan mereka. Jadi, jika mereka tidak dapat menghadiri kelas karena koneksi yang sangat buruk, mereka akan melewatkan seluruh pelajaran dan akan sulit untuk memahami materi pada minggu berikutnya.
Semua pembicara juga bercerita bahwa menjaga fokus dan konsentrasi mereka selama pembelajaran online sangatlah sulit. Mereka mendapat beberapa gangguan dari lingkungannya seperti suara pesawat, suara tetangga yang ramai atau bahkan suara binatang yang muncul di kelas. Akibatnya, mereka kesulitan untuk memahami penjelasan dosen. Untuk mengatasi masalah ini, mereka biasanya mengajukan beberapa pertanyaan kepada dosen dengan mengirim pesan kepada mereka di platform chatting atau menulis e-mail.
Meski banyak rintangan, para pembicara juga menyampaikan manfaat pembelajaran online karena situasi pandemi. Menurut Oumaporn Yothakong dan Lien Yu, pembelajaran online lebih efektif karena bisa diakses dimana saja. Di mana pun mereka berada, mereka tetap dapat mengikuti kursus. Di akhir webinar, semua pembicara membagikan saran tentang apa yang harus dilakukan untuk tetap bahagia selama situasi pandemi ini sehingga mereka dapat fokus untuk terus belajar secara online. Pembicara juga mengingatkan kepada seluruh peserta webinar untuk jaga kesehatan, tetap aman dan tidak lupa menerapkan social distancing. (*) i;msoΤ�m܈