Dosen UNAIR Sebut Anemia Tingkatkan Risiko Kematian pada Penderita Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Masa pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin was-was terhadap berbagai penyakit, termasuk anemia. Lalu apakah Covid-19 berkaitan dengan anemia atau sebaliknya?

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes membenarkan hal itu. Dia mengatakan, anemia dapat disebabkan oleh Covid-19, baik situasi pandemi maupun penyakitnya.

Ato, sapaannya, menambahkan bahwa anemia dapat menyebabkan keparahan pada covid-19. Sebab, anemia dapat memengaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi covid-19. “Artinya begini, orang yang terinfeksi Covid-19 dan mengalami anemia memiliki risiko yang lebih berat jika dibandingkan dengan yang tidak anemia,” paparnya.

Menurut Ato, masalah utama pada infeksi Covid-19 adalah hipoksia atau kekurangan oksigen. Hal itu, lanjutnya, dapat menyebabkan sesak dan gagal napas hingga kegagalan organ dan meninggal dunia. Sehingga pada penderita anemia, kemampuan menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh juga berkurang.

“Jadi kuncinya memang pada transportasi okgisen,” pungkasnya.

Dia menjelaskan, Covid-19 mengandung protein yang berpotensi menyerang sel darah merah dan zat besi yang mengikat. Sehingga sel darah merah akan rusak. Selanjutnya, hal itu juga dapat memicu peradangan pada sejumlah jaringan organ tubuh.

Pemaparan Ato itu diperkuat dengan temuan pada sejumlah penelitian yang dilakukan di China dan Amerika. Hasilnya terbukti bahwa kombinasi paparan anemia dan Covid-19 menambah risiko kematian yang tinggi. “Semua penelitian ini konsisten. Hasilnya sama,” imbuh Ato.

Menurut Ato, Covid-19 adalah virus yang sangat cerdas. Sebab, virus itu tidak hanya menyebabkan pneumonia di paru-paru, tetapi permasalahan yang tidak kalah serius seperti anemia. “Itu sebabnya, penderita Covid-19 yang gagal napas meskipun diberi ventilator, 50 persen tidak berhasil,” tambahnya.

Pada akhir, Ato menyampaikan, rendahnya kadar zat besi dapat memicu turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi penyakit. Selain itu, anemia juga meningkatkan risiko komplikasi yang menyerang jantung dan tenggorokan.

“Jangan sampai terinfeksi Covid-19, jangan sampai anemia. Karena anemia kalau sudah kena Covid-19 menjadi lebih parah,” tandas Ato. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).