Dosen Psikologi UNAIR Paparkan Pola Asuh yang Positif Bagi Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DOSEN Fakultas Psikologi UNAIR Dr. Dewi Retno Suminar M.Si., Psikolog. (Foto: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Tumbuh kembang anak adalah hal yang sangat penting, terutama bagi orang tua. Agar anak dapat tumbuh dengan baik, diperlukan pengasuhan anak yang positif.

Menanggapi hal itu, dosen Fakultas Psikologi UNAIR Dr. Dewi Retno Suminar M.Si., Psikolog. memberikan penjelasan. Sebelum mengasuh anak, menurutnya, penting bagi guru atau orang tua untuk mengetahui makna anak lebih dulu. “Jika anak dididik berdasarkan tugas, maka perlakukannya akan berbeda,” katanya.

Hal tersebut dia sampaikan pada webinar bertajuk Pengasuhan Positif Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Bunda Paud, Kader, Orang Tua, dan Pengurus Paud Guna Membangun Perilaku Patuh dan Kesehatan Mental Anak Paud. Tepatnya pada Selasa siang (15/09/2020) lalu.

Secara umum, Dewi membagi pola pengasuhandalam dua kategori, yaitu Parental Support (PS) dan Parental Control (PC). Meski sekilas tampak sama, sebenarnya berbeda.

Dewi menjelaskan, Parental Control adalah tipe pengasuhan tradisional. Artinya, anak lebih sering dijadikan objek. Berbeda dari Parental Control, Parental Support lebih menempatkan anak sebagai subjek.

“Kalau tipe pengasuhan PS ini lebih mengutamakan dukungan bagi anak, baik secara emosional atau dukungan fasilitas. Contohnya seperti memuji ‘baik, pintar, bagus’ kepada anak,” ujar Dewi. 

Meski demikian, Dewi menyampaikan agar kedua tipe pengasuhan itu sebisa mungkin dilakukan seimbang. Sebab, hal itu berpengaruh terhadap perkembangan optimal anak. Terutama perkembangan afeksi, motorik, dan kognitif.

Selain itu, terkait perkembangan mental anak, Dewi menambahkan bahwa anak perlu diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi inisiatifnya. Sebisa mungkin dalam pengasuhan, anak dibiarkan bersuara walaupun masih kecil. Tujuannya agar anak tidak tertekan.

“Ini bisa dilakukan, contohnya dengan menanyai pendapat anak,” ungkap Dewi.

Terkait pengasuhan yang positif, setidaknya ada empat hal yang disampaikan Dewi. Pertama abaikan perilaku negatif dan puji perilaku positif anak. Kedua, belajar menjadi pendengar bagi anak.

Selanjutnya, jangan ragu dan malu mengekspresikan kasih sayang dengan sentuhan pada anak. Terakhir, hindari kata-kata yang mengekang berkembangnya proses berpikir anak. “Kita harus mengaktifkan kata tanya dalam menghadapi anak. Buat anak bertanya, seperti ‘ini apa?’ ‘kenapa begitu?’,” paparnya. 

Pada akhir, Dewi menekankan agar tidak memberikan label pada anak. “Jangan kasih label nakal dan sebagainya. Tunjukkan kasih sayang pada anak. Itu cara asuh yang tepat bagi anak,” tandasnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).