Pendiri Recycle Museum Hotbottle : Corona Tantangan Bagi Mental Wirausahawan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Zoom webinar bertajuk “Seminar Kewirausahaan” yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa (KM) PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi. (Dok. Pribadi KM PSDKU Banyuwangi)

UNAIR NEWS – Adanya pendemi Covid-19 berhasil memporak-porandakan sektor ekonomi negara diseluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Setelah BPS menyatakan pada Quartal 1 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan disusul penurunan 5.32% pada Quartal kedua. Akhirnya, sejumlah ekonom termasuk kepala ekonom BCA menyatakan Indonesia dipastikan akan masuk kedalam jurang resesi pada Quartal ke-3.

Hal tersebut memang akan berdampak buruk bagi masyarakat mulai dari peningkatan PHK, penurunan konsumsi rumah tangga hingga akan bermuara pada peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Namun hal tersebut juga dapat menjadi sebuah peluang bagi mereka yang bermental wirausaha.

Dalam webinar bertajuk “Seminar Kewirausahaan” yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa (KM) PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi pada Sabtu (12/09) melalui media Zoom. Taufiq Shaleh Saguanto, founder dari Rycycle Company Hottbottle dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, bahwa ancaman masuknya Indonesia ke jurang resesi merupakan hal yang ngeri-ngeri sedap. Pasalnya, ini memang bisa sangat berdampak buruk bagi masyarakat namun juga peluang bagi mereka yang kreatif.

“Menurut saya, ancaman resesi ini ngeri-ngeri sedap, bagi mereka yang bermental wirausaha akan banyak sekali alternatif ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan namun disisi lain kita juga harus berhati-hati karena saat ini konsumsi rumah tangga masyarakat juga menurun drastis dan itu berdampak kepada tatanan ekonomi secara keseluruhan,” ungkap Pendiri Recycle Museum Hotbottle tersebut.

Menurut Taufiq, adanya resesi inijuga merubah gaya hidup masyarakat yang awalnya membeli sesuatu juga atas pertimbangan style, menjadi membeli sesuatu hanya karena kebutuhan. Sehingga, UMKM ataupun usaha konvensional akan kembali hidup.

“Mc Donald, Pizza hut sampai mau turunin harga setara dengan makanan lokal dan ada yang berjualan dipinggir jalan menunjukan bahwa masyarakat yang dulu beli karena gaya-gayaan menjadi membeli karena kebutuhan dan itu positif buat UMKM dan usaha lokal,” tutur Taufiq.

Menutup pembicaraanya, Taufiq mengungkapkan peluang tersebut hanya akan dapat berdampak bagi mereka yang mau berusaha. Ditambah lagi, dengan meningkatnya PHK ini juga diharapkan mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru karena peluang bekerja disektor formal juga mengecil.

“Yang penting gerak dulu, berhenti menyoal tentang kompleksitas teori bisnis, inti dari bisnis adalah bagaimana kita menjual dan dapat untung,” ungkapnya. “Apalagi dengan banyaknya PHK, semoga dapat menggeser paradigma melamar sebagai karyawan menjadi pencari karyawan sehingga semakin banyak wirausaha-wirausaha yang muncul dan semakin memajukan ekonomi Indonesia,” tutupnya. (*) 

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).