Menilik Strategi Komunikasi Sektor Industri dan Birokrasi Saat Pandemi Lewat Webinar Berseri Komunikasi UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengadakan webinar berseri pada Rabu (09/09/2020) melalui aplikasi zoom meeting. Mengusung tema “Industri dan Birokrasi: Strategi Komunikasi di Masa Pandemi”, webinar tersebut menghadirkan tiga narasumber utama. Masing-masing dari mereka adalah Ribut Purwanti, I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos., M.I.Kom., dan Dr. Suko Widodo, Drs., M.SI. yang merupakan salah satu dosen komunikasi UNAIR.

Ribut Purwanti adalah alumnus ilmu komunikasi UNAIR yang sekarang bekerja sebagai Head of External Affairs Unilever Indonesia. Begitu pula dengan I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos., M.I.Kom., yang juga alumnus ilmu komunikasi UNAIR dan sekarang menjabat sebagai Pranata Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dimoderatori oleh Traviata Bianca, pemaparan materi pertama disampaikan oleh Ribut Purwanti dimana dia menjelaskan dalam masa pandemi terdapat beberapa perubahan yang dilakukan dalam berkomunikasi khususnya pada sektor industri.

“Saat pandemi seperti sekarang, respon yang diberikan dalam komunikasi harus serba cepat karena kondisi yang selalu berubah-ubah,” ucapnya kepada seluruh participant acara.

Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan dalam keadaan pandemi, industri dapat berperan dalam memberikan edukasi mengenai langkah-langkah preventif dalam mencegah penyebaran virus COVID-19. Berbagai informasi edukasi tersebut dapat disampaikan dalam bentuk iklan layanan masyarakat maupun disebarkan melalui media sosial.

Berbeda dengan pemateri pertama, I Gede Alfian Septamiarsa yang akrab disapa Bli Gede mengungkapkan dari sektor birokrasi terdapat lima strategi komunikasi yang dilakukan agar informasi dapat tersampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat. Strategi komunikasi tersebut di antaranya tunjukkan empati, gunakan tone dan gaya bahasa yang tepat, transparan dan jelas, membuat berbagai macam konten, dan yang terakhir adalah klarifikasi berita hoax.

“Jadi strategi komunikasi yang dapat dilakukan sebagai humas pemerintah antara lain tunjukkan empati, gunakan tone dan gaya bahasa yang tepat, transparan dan jelas, membuat berbagai macam konten dan yang paling penting adalah klarifikasi berita hoax,” jelasnya.

Pada akhir sesi, Dr. Suko Widodo menegaskan betapa pentingnya prinsip keterbukaan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat saat masa pandemi seperti sekarang. Dia juga memberi pesan agar kedepannya semakin banyak mahasiswa komunikasi yang melakukan penelitian atau audit komunikasi sehingga dapat mengetahui apakah informasi yang disampaikan sudah dipahami oleh masyarakat. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).