Tingkatkan Kualitas Durian Wonosalam, PUIPT-Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati UNAIR Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Hayati

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS –  Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu dari tiga dharma yang harus diamalkan adalah pengabdian kepada masyarakat.

Selaras dengan hal itu, PUIPT – Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada Petani Durian Wonosalam. Pelatihan pembuatan pupuk hayati tersebut bertempat di Kebun Riset DeDurian Park, Wonosalam, Jombang pada Minggu (30/8/2020).

Dr Ni’matuzahroh, salah satu Senior Researcher Pusat Riset Molekul Hayati UNAIR hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, pelatihan dan sosialisasi kepada Petani Durian Wonosalam merupakan bentuk nyata dari peran perguruan tinggi kepada masyarakat. Dia menegaskan bahwa kerja sama itu akan berlangsung dalam jangka panjang.

“Inilah bentuk nyata peran perguruan tinggi. Para ahli dan mahasiswa langsung terlibat dalam kegiatan petani durian Wonosalam Jombang,” tuturnya.

Yusron Aminulloh selaku CEO DeDurian Park dan Sumrambah selaku Wakil Bupati Jombang menyambut hangat acara yang digelar oleh PUIPT – Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Universitas Airlangga (UNAIR). Sinergitas antara ilmuwan dan praktisi merupakan langkah yang wajib dilakukan untuk mengembangkan pertanian durian di Wonosalam.

“Mari kita jadikan Wonosalam sebagai pusat Durian Nasional. Kita mulai langkahnya dari hari ini, empat hingga enam tahun ke depan barulah kita petik hasilnya,” tambah Yusron Aminulloh.

Pada kegiatan tersebut, Dr Agus Supriyanto berkesempatan menjadi narasumber utama. Dr. Agus mengajak para petani durian agar lebih teliti dan tekun menerapkan pupuk berbasis Mikroba. Dr. Agus juga memperkenalkan produk cair pupuk hayati hasil karyanya. Dengan pupuk hayati tersebut diharapkan dapat dihasilkan buah dengan tekstur, warna dan aroma yang kuat untuk durian Wonosalam.

Pada akhir diadakan sesi dialog antara 25 petani durian Wonosalam dengan narasumber utama. Tak hanya itu, pelatihan tersebut ditutup dengan praktik pembuatan pupuk cair yang efektif untuk durian Wonosalam. (*)

Penulis:  Sandi Prabowo

Editor:  Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).