Pengmas FKH UNAIR Didorong Bantu Pemulihan Ekonomi Bidang Peternakan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Tim Pengmas FKH UNAIR

UNAIR NEWS – Ada yang berbeda dari kegiatan pengabdian masyarakat FKH UNAIR. Jika pada tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan cara terjun langsung atau door to door untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan dan melatih mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Dalam kondisi tatanan kehidupan normal baru ini program tersebut dikemas dengan cara yang berbeda.

Di tengah kondisi pandemi, FKH UNAIR pada Senin (24/08/2020) mengadakan webinar dan talk show dengan membahas topik “Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat terkait Kesehatan Ternak di Masa New Normal Pandemi COVID-19”. Topik ini dirasa penting disampaikan mengingat bahwa sangat tidak mungkin untuk melaksanakan pengmas seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dr. Abdul Samik, drh., M.Si. selaku dosen FKH UNAIR serta pembina pengmas menyampaikan bahwa ada tiga poin utama dalam pengmas yang mesti dipahami oleh mahasiswa. Yaitu knowledge, skill dan networking. Ketiga hal tersebut, jelasnya, sangat diperlukan untuk menunjang kompetensi mahasiswa karena tidak semua diberikan dibangku perkuliahan.

“Pelaksanaan kegiatan lapangan dari para petugas medik veteriner perlu pemahaman dari para peternak mengenai COVID-19,” ujar doktor Samik.

Selain itu, tambahnya, dalam kondisi seperti ini, mahasiswa tetap dapat melakukan pengmasdengan cara ikut serta dengan petugas medik veteriner diwilayahnya masing-masing. Semua menyangkutkepentingan pengmas itu sendiri.

Menanggapi pernyataan dokter Samik tersebut, Dr. Drh. Iswahyudi, MP. Kepala UPT. Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang juga pemateri dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dinas ditingkat daerah menyambut baik perihal tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, FKH UNAIR telah melaksanakan kegiatan pengmas nasional maupun internasional di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Bondowoso, Lumajang dan Blitar. Semua kegiatan selalu mendapat apresiasi dan evaluasi untuk perbaikan kearah yang lebih baik lagi.

“Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi COVID-19 memberi pukulan telak terutama pada sektor peternakan.Penurunan permintaan dan penutupan pasar hewan, penurunan harga jual produk peternakan, penurunan populasi dan produksi ayam petelur maupun ayam pedaging, terhambatnya transportasi dan distribusi produk peternakan serta terhambatnya pelayanan kesehatan hewan merupakan hal yang perlu pemulihan sehingga ekonomi masyarakat dapat kembali stabil,” kata doktor Iswahyudi.

Para mahasiswa, lanjutnya, dapat melaksanakan pengmas dengan memperkecil ruang lingkupnya. Seperti membuat kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan kemudian ikut dalam kegiatan petugas lapangan. Peran penting mahasiswa dan dokter hewan saat melaksanakan pengmas, tandasnya, sangat dibutuhkan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya peternak untuk dapat kembali beradaptasi ditengah kondisi seperti ini dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

“Meski kondisi seperti ini, kita semua tetap bekerja produktif serta mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).