Penerapan K3 di Indonesia Rendah, Edukasi Dapat Jadi Kunci Pencegahan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Hal tersebut diperparah dengan kehadiran pandemi Covid-19. Menyikapi hal itu, Hima Prodi K3 Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan webinar bertajuk ‘Mitigasi Pandemi Covid-19 ISO 45001 (OHS Management Review)’ pada Sabtu (22/08/2020).


Desyawati Utami, S.Pi, M.KKK dari Pithagoras Global Duta berkesempatan menjadi pembicara dalam acara tersebut. Desya, kerapnya disapa, mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 memaksa sektor industri membuat kebijakan terkait K3.


“Dalam masa krisis seperti ini masih banyak perusahaan yang belum menerapkan K3 secara memadai. Banyak yang masih mementingkan bussines oriented daripada safety oriented,” ucap Desya.


Desya melanjutkan, setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di perusahaan. Pertama, melakukan kampanye hidup bersih dan sehat. Kedua, memasukkan materi pencegahan penularan Covid-19 ke dalam safety induction perusahaan.


Selain itu, perusahaan dapat melakukan pembinaan, sosialisasi dan edukasi terkait Covid-19 dan mengatur pola kerja dan pengelompokan pekerja sesuai kebijakan perusahaan dan keputusan pemerintah terkait bencana.
Selanjutnya, kata Desya, pekerja disarankan melakukan pengobatan secara daring dan tidak mengunjungi fasilitas kesehatan. Terkahir, penerapan higiene dan sanitasi; physical distancing; memakai APD; dan mengecek suhu tubuh juga harus tetap dilakukan.


“Contoh yang dapat kita lakukan adalah perusahaan dapat memberlakukan Work From Home untuk personil di Kantor Pusat. Kemudian absensi dan rapat harian dapat dilakukan secara daring,” ujarnya.


Sementara itu, Desya menyampaikan, industri kecil seperti UMKM biasaya masih sulit menerapkan protokol tersebut. Dia melanjutkan, kuncinya adalah edukasi.


Dia mengatakan, edukasi mengenai Covid-19 adalah hal utama yang sangat penting dilakukan. “Terutama pada industri pangan. Jangan lelah mengingatkan. Pasti awarness itu sedikit demi sedikit akan datang,” ucap Desya.


Perlu diketahui, Raihan Zaki Moza Rizkullah selaku ketua panitia acara mengatakan, webinar itu diselenggarakan guna meningkatkan softskill mahasiswa D3 K3. Pada akhir seminar, peserta dibagi dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan menerima pelatihan terkait K3. Total, 63 peserta dari berbagai kalangan menghadiri acara tersebut.


Melalui kegiatan itu, Moza berharap, mahasiswa mendapatkan wawasan baru terkait mitigasi pandemi Covid-19. Sehingga dapat membantu penuruan angka Covid-19. “Semoga dapat menambah wawasan dan pengalaman, terlebih juga melatih diri guna meningkatkan kemampuan praktik untuk terjun langsung di tempat kerja,” tutup Moza. (*)


Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).