Maknai Kemerdekaan UNAIR, Dosen UNAIR: Bersama Lawan Corona Agar Bebas dari Wabah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Listyono Santoso S.S., M.Hum., dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus, sudah menjadi tradisi bagi seluruh masyarakat di berbagai daerah Indonesia. Hal itu sebagai bentuk mencintai Tanah Air serta menghargai jasa pahlawan yang telah memperjuangkan Indonesia Merdeka.

Tahun ini, nampaknya bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada kondisi yang berbeda. Yakni dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir. Kondisi ini telah mendisrupsi dan membawa dampak yang luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan segenap anak bangsa, ekonomi, dan relasi sosial kemasyarakatan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dr. Listyono Santoso S.S., M.Hum., salah seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) memaknai situasi tersebut. Ia menyampaikan bahwa kemerdekaan yang bermakna bangsa bebas menentukan masa depannya sendiri, juga harus berhadapan dengan kemampuan untuk bisa lepas dari wabah Covid-19.

“Covid-19 itu seperti ‘musuh’ tidak terlihat bagi warga bangsa dan warga dunia. Musuh yang membuat kita seperti tidak mampu secara bebas melakukan aktivitas sosial dan ekonomi di luar rumah,” terangnya ketika diwawancarai oleh tim UNAIR NEWS via whatsApp (14/8/20).

Makna kemerdekaan di era pandemi harus juga dipahami, sebagai suatu perjuangan sungguh warga Indonesia untuk dapat keluar dari wabah Covid-19. Dengan harapan, kehidupan kebangsaan dapat berjalan secara normal kembali.

Saat ini yang paling mendesak adalah kemerdekaan di bidang kesehatan, yakni semua warga masyarakat memilki akses bidang kesehatan secara baik agar mampu keluar dari ancaman wabah Covid-19. Kecil kemungkinan, masyarakat bisa melakukan aktivitas lainnya, seperti aktivitas ekonomi, aktivitas sosial maupun politik, dan keagamaan secara sempurna jikalau wabah Covid-19 masih mengancam kehidupan kita.

“Kalau kita mampu keluar dari pandemi Covid-19, maka itu sebagai titik awal kembali melanjutkan impian membangun negara dan bangsa, meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar taraf hidup masyarakat semakin lebih baik,” ujarnya.

Kendati kemeriahan peringatan akan mengalami situasi berbeda, masih banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh masyarakat meski di rumah aja. Seperti menghias rumah dan lingkungan dengan berbagai pernik-pernik, umbul-umbul, dan sebagainya, namun dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan.

Covid-19 Tidak Dapat Dilawan Sendiri

Menurut Listyono, kemeriahan itu hanyalah bagian dari upaya memeringati hari kemerdekaan dan bukan yang utama. Karena yang utama adalah bagaimana kita memaknai kemerdekaan dalam konteks saat ini yakni pandemi Covid-19. Dengan bersama-sama, masyarakat berjuang hidup disiplin memenuhi protokol kesehatan dan pola hidup sehat, untuk menekan penyebaran virus corona.

“Bersama melawan corona virus itu juga bagian penting dalam memberikan makna kemerdekaan, agar negara dan bangsa ini dapat keluar dari wabah penyakit,” ungkapnya.

“Sama seperti masa perjuangan, semua warga negara bersama TNI berjuang melawan penjajahan. Dan ternyata, mereka mampu membebaskan negara ini dari penjajahan,” tambahnya.

Covid-19 tidak dapat dilawan sendiri, namun ia membutuhkan komitmen, kedisiplinan, dan konsistensi semua warga negara, untuk patuh pada protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh negara dan pihak yang berwenang. Ketika penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan, maka negara ini harus berupaya maksimal untuk membebaskan warganya dari dampak buruk akibat Covid-19.

Melalui aktivitas pembangunan yang berkelanjutan demi mencapai cita-cita kemerdekaan, yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Melalui upaya pembangunan yang terencana dan berkelanjutan tersebut, akan dapat membebaskan warga dari kemiskinan, kebodohan IPTEK, ketertinggalan teknologi digital, dan juga beraktivitas lainnya secara bebas. Sehingga kemerdekaan yang sesungguhnya benar-benar diperoleh.

“Kemerdekaan itu memiliki makna positif, yakni bebas untuk menentukan masa depannya sendiri sebagai suatu bentuk kedaulatan dalam politik. Agar kita bisa mandiri secara ekonomi dan berkepribadiaan sebagai suatu bangsa,” pungkasnya. (*)

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).