Identifikasi Masalah Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus Rawat Inap

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh innohealthmagazine.com

Diabetes melitus tipe 2 melibatkan diagnosis yang kompleks dan membutuhkan perawatan yang kompleks. Diabetes tipe 2 merupakan 90% dari semua diabetes. Diabetes membebani pasien dan masyarakat dalam bentuk biaya pengobatan, kehilangan pendapatan, kematian dini dan beban non materi berupa penurunan kualitas hidup. Diabetes dan komplikasinya mendatangkan kerugian ekonomi yang besar bagi penderita diabetes dan keluarganya, sistem kesehatan dan perekonomian nasional melalui biaya pengobatan langsung, kehilangan pekerjaan dan pendapatan. The American Diabetes Association menyatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk penanganan diabetes melitus pada tahun 2017 adalah $ 327 Miliar, yang terdiri dari $ 237 Miliar biaya pengobatan langsung dan $ 90 Miliar akibat penurunan produktivitas. Dampak lain dari diabetes melitus adalah lama tinggal di rumah sakit.

Penderita diabetes melitus di atas usia 45 tahun dirawat di rumah sakit rata-rata 8,2 hari. Pada penderita diabetes melitus dengan komplikasi penyakit arteri perifer (PAD) rata-rata lama pengobatan adalah 15 + 18,2 hari. WHO memperkirakan bahwa secara global, 422 juta orang dewasa berusia di atas 18 tahun hidup dengan diabetes pada tahun 2014. Jumlah penderita diabetes terbesar diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat, terhitung sekitar setengah dari kasus diabetes di dunia. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada populasi semua umur pada tahun 2018 adalah 1,5% dari total penduduk Indonesia. Pada tahun 2030, diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia dipatok menjadi 21,3 juta jiwa.

Peran perawat sebagai tenaga profesional dalam penanganan kasus diabetes melitus melibatkan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, efektif dan berkualitas. Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan berdasarkan identifikasi respon pasien yang timbul akibat penyakitnya, yang diekspresikan melalui diagnosa keperawatan. Penting untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi secara tepat masalah keperawatan yang muncul pada pasien. Mengidentifikasi masalah pasien dengan tepat dapat meningkatkan kualitas bantuan keperawatan. Namun, terkadang perawat tidak menggambarkan masalah keperawatan yang ada menggunakan terminologi standar. Masalah keperawatan merupakan salah satu komponen utama dalam diagnosis keperawatan dan menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah terminologi standar yang digunakan untuk penegakan diagnosis keperawatan di Indonesia agar seragam, akurat dan tidak ambigu untuk menghindari pengambilan keputusan yang tidak akurat dan ketidaksesuaian dalam asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

Identifikasi masalah keperawatan pada pasien diabetes melitus dengan menggunakan terminologi SDKI diperlukan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi masalah keperawatan yang timbul pada pasien diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah keperawatan sesuai SDKI yang muncul pada pasien diabetes melitus tipe 2. Mengacu pada masalah keperawatan pada pasien rawat inap diabetes mellitus, masalah yang paling sering ditemui menurut terminologi SDKI antara lain adalah risiko infeksi, ketidakstabilan kadar glukosa darah pasien dan risiko penurunan curah jantung. Masalah keperawatan ditemukan cukup untuk menggambarkan respon manusia terhadap diabetes mellitus seperti yang ditunjukkan oleh sampel penelitian. Penggunaan terminologi standar saat menulis masalah keperawatan diperlukan untuk keseragaman, untuk meningkatkan akurasi dan untuk menghindari ambiguitas. Batasan dari penelitian ini adalah pengambilan data dilakukan secara retrospektif, karena peneliti tidak memiliki kesempatan untuk memvalidasi data tanda dan gejala utama masalah keperawatan pada pasien. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pendampingan perawat dalam mengidentifikasi masalah keperawatan yang muncul pada pasien diabetes melitus.

Penulis: Wikan Purwihantoro Sudarmaji, Nursalam Nursalam, and Sartika Wulandari

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/20516

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).