Tergabung dalam RECON, Shoffa Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Martining Shoffa Puspitaningrum saat melakukan kegiatan RECON. (Foto: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Program 31 hari tantangan adaptasi yang dilaksanakan oleh Relawan Covid-19 Nasional (RECON) ini merupakan program yang diadakan oleh Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan sosialiasi dan edukasi kesehatan untuk memutus rantai Covid-19 yang dilaksanakan mulai dari 1 Agustus 2020.

Kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan mulai dari proses recruitment pada awal Maret ini, telah menghasilkan banyak program untuk masyarakat luas. Seperti Rumah Bahasa, Hoax Buster, Balai Erona, dan sekarang 31 hari tantangan adaptasi.

Edukasi kesehatan pada masyarakat luas itu tentu sangat diperlukan dan harus dilakukan secara terus menerus. Sehingga informasi yang diberikan akan dengan sendirinya tertanam pada masyarakat. Tidak hanya dengan sosialiasi secara daring, namun sosialiasi secara luring pun harus dilakukan, agar informasi akan dapat secara menyeluruh dan intensif.

“Program  31 hari tantangan adaptasi kebiasaan baru itu isinya sosialisasi/KIE secara daring dan luring. Jadi setiap hari selama 31 hari itu ada jadwalnya posting apa apa aja,” ujar Martining Shoffa Puspitaningrum, Mahasiswi Universitas Airlangga yang juga bertugas sebagai salah satu Relawan.

Informasi dan update terkait Covid-19, sambungnya, diharap tidak hanya dapat diakses melalui media resmi pemerintah, tapi juga bisa melalui mahasiswa yang berperan sebagai Agent Of Change dan dekat dengan masyarakat sekitarnya.

“Ya, yang ingin dicapai biar masyarakat bisa tahu informasi-informasi dan update tentang Covid-19 ini tidak cuma lewat media resmi pemerintah, tapi juga lewat mahasiswa,” tambahnya.

Edukasi yang dilakukan secara berkelanjutan itu, tandasnya, diharapkan pula sebagai penyadaran terhadap masyarakat secara luas dan bisa juga ikut berperan aktif di dalamnya. Ini juga berlaku kepada para mahasiswa yang sekiranya dekat dan bisa memberikan edukasi sekaligus sebagai pengisi luang dengan kegiatan yang bermanfaat.

“Kegiatan ini asik karena selama Covid-19 ini serasa tidak ada kegiatan, jadi semacam tantangan untuk memberikan edukasi ke masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Misalkan ada masyarakat yang menolak menjadi relawan bisa membuat masyarakat itu mau,” pungkas Shoffa.

Penulis: Adnan Guntur (Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2017)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).