dr. Eighty Mardian Berikan Motivasi terhadap Calon Mahasiswa FK UNAIR pada Open Talk

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dalam pendaftaran Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru UNAIR (PPMB UNAIR) kembali menggelar sesi Open Talk yang disiarkan via Instagram Live pada Kamis (6/8/2020). Mengundang dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG(K), ia menjelaskan apa saja yang terdapat dalam Fakultas Kedokteran UNAIR (FK UNAIR).

dr. Eighty, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa FK UNAIR terdapat dua prodi yang sama-sama telah terakreditasi A, yaitu Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kebidanan. Ia menambahkan bahwa FK UNAIR tidak hanya mengajar di tingkat S1 saja, namun juga menawarkan pendidikan keprofesian, spesialis dan sub-spesialis, serta pendidikan magister dan doktoral.

“Tidak hanya itu, FK UNAIR juga menawarkan program Kelas Internasional dimana kelas mereka sehari-hari akan menggunakan bahasa inggris dan mereka dapat belajar ke luar negeri selama beberapa waktu,” tutur dr. Eighty.

Dokter spesialis Urogenokologi Rekonstruksi itu menjelaskan bahwa tidak harus menjadi mahasiswa Kelas Internasional untuk dapat merasakan aura internasionalisasi dalam FK UNAIR. Dikarenkan FK UNAIR tidak hanya mengirim mahasiswa untuk belajar ke luar negeri, namun FK UNAIR juga mengundang dosen-dosen berkompeten di luar negeri untuk mengajar. dr. Eighty juga mengatakan terdapat mahasiswa dari luar negeri yang menghabiskan beberapa bulan waktunya untuk belajar di FK UNAIR.

Selama sesi Open Talk, terdapat beberapa pertanyaan yang dilontarkan terkait rumor dalam kehidupan perkuliahan Fakultas Kedokteran, seperti mahasiswa FK tidak akan memiliki waktu luang sama sekali. dr. Eighty mengatakan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar dan mahasiswa masih akan mempunyai waktu luang untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Ia menambahkan bahwa Badan Semi Otonom (BSO) yang terdapat dalam FK UNAIR juga tidak melulu mengenai akademik, namun juga terdapat sinematografi, paduan suara, dan pecinta alam.

“Seringkali anak jadi enggan masuk FK UNAIR adalah rumor bahwa anak-anak FK harus pintar sekali. Menurut saya, tingkat intelegensi itu relatif dampaknya dalam perkuliahan FK UNAIR. Faktor utama tentu adalah anda harus rajin baca dan aktif. Dulu saya sendiri juga pernah mendapat nilai D, tapi ketika saya telah mengubah cara belajar saya menjadi lebih intens, ya saya bisa memahami,” tuturnya.

Terakhir, dr. Eighty membahas terkait permasalahan biaya kuliah FK UNAIR yang dapat dikatakan relatif mahal. Ia mengatakan bahwa banyak sekali beasiswa yang ditawarkan untuk mahasiswa kedokteran dan mahasiswa hanya perlu untuk belajar rajin agar mendapatkan IPK yang memuaskan dan aktif mencari informasi terkait beasiswa-beasiswa tersebut.

“Untuk mahasiswa yang memiliki intelegensi dan kemauan yang besar untuk berproses di FK UNAIR namun tidak memiliki dukungan finansial yang mumpuni, pintu bidikmisi dibuka sangat lebar,” tutupnya.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).