Faktor Penentu Pemberian Susu Botol pada Anak Usia 0-23 Bulan di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh kumparan.com

Praktik pemberian susu botol pada anak menjadi salah satu isu dunia yang sulit dihentikan. Di Indonesia, terdapat peningkatan secara drastis pada penggunaan susu botol dan hal ini bertentangan dengan program pemerintah untuk meminimalkan praktik pemberian makan pada bayi. Terjadi peningkatan sebesar 19,7% selama tahun 1991 sampai 2017. Beberapa penelitian telah menyoroti efek negatif dari penggunaan susu botol yang berdampak pada mortalitas dan morbiditas. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan resiko perubahan struktur gigi, karies gigi, defisit kemampuan hisap, dan respon bayi terhadap payudara ibu saat menyusui. Lebih lanjut ditemukan bahwa berbagai bakteri dapat ditransfer melalui pemberian susu botol ke mulut bayi. Meskipun sudah banyak penelitian menjelaskan dampak pemberian susu botol, sayangnya masih banyak ibu yang melakukan praktik ini terutama pada anak usia 0-23 bulan. 

Berde pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor penentu peningkatan resiko pemberian susu botol yang dikaitkan dengan faktor seperti ibu yang bekerja, persalinan di rumah sakit, peningkatan jumlah anak dalam keluarga, status pendidikan, status kekayaan, dan tempat tinggal ibu. Nutrisi menjadi elemen penting yang harus diperhatikan ibu yang dapat mempengaruhi status gizi dan kelangsungan hidup anak. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sebagai nutrisi utama selama tahap awal kehidupan anak. Mengingat praktik pemberian susu botol di Indonesia cukup tinggi, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji prevalensi dan faktor-faktor yang terkait dengan penggunaan susu botol pada anak usia 0-23 bulan di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017, dilakukan di Indonesia yang menggunakan desain penelitian cross-sectional. Ibu berusia 15-49 tahun yang memiliki anak berusia 0-23 bulan dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor penentu pemberian susu botol pada anak berusia 0-23 bulan yaitu pendidikan ibu, ibu bekerja, status kekayaan, kehidupan perkotaan, persalinan sesar, jenis kelamin, dan usia anak 6-23 bulan. Kebanyakan ibu yang tinggal di perkotaan dikaitkan dengan kemudahan akses fasilitas pemberian pengganti ASI. Paparan iklan yang tinggi di daerah perkotaan sangat dihubungkan dengan peningkatan pemberian susu botol pada anak. Seiring bertambahnya usia anak juga menjadi faktor penentu pemberian susu botol yang memungkinkan anak memiliki alternatif makanan selain ASI. Hal ini didukung fakta bahwa penggunaan botol dikaitkan dengan pemberian makanan tambahan seperti air, teh, dan asupan olahan susu, yang biasanya diberikan saat anak bertambah usia.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, meningkatnya risiko penggunaan botol susu telah dikaitkan secara signifikan dengan faktor ibu dan anak serta indeks kekayaan dan tempat tinggal perkotaan. Kebijakan untuk meminimalkan laju pemberian susu botol harus ditingkatkan. Selain itu, kampanye advokasi harus lebih dilakukan tidak hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif serta komitmen untuk menghindari pemberian susu botol. Jika penggunaan susu botol tidak bisa dihindari, maka pendidikan kesehatan terkait teknik dan kebersihan untuk mengurangi efek samping dari pemberian susu botol perlu dilakukan.

Penulis: Nasrul, N., Hafid, F., Ramadhan, K., Elizadiani Suza, D., & Efendi, F

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0190740920305983

Nasrul, N., Hafid, F., Ramadhan, K., Elizadiani Suza, D., & Efendi, F. (2020). Factors associated with bottle feeding in children aged 0–23 months in Indonesia. Children and Youth Services Review, 116(April), 105251. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2020.105251

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).