Tim KKN UNAIR Adakan Ekonomi Kreatif di Desa Sambonggede Tuban

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Produk wedang dan jamu herbal yang telah diproduksi. (Dok. Tim KKN)

UNAIR NEWS – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Hanya saja, adanya kemajuan teknologi belum dapat dimanfaatkan dengan baik bagi beberapa UMKM. Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi yang ada.

Dari permasalahan tersebut, sepuluh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-62 desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban Jawa Timur membuat program ekonomi kreatif. Program yang dilaksanakan pada (5&7/07/20) tersebut menggandeng UMKM Gayatri Tuban sebagai produsen jamu dan wedang herbal.

Intan Fachrudina selaku anggota Tim KKN menuturkan bahwa program tersebut bertujuan untuk membantu pemasaran produk yang ada. Bertempat di pondok wedang dan jamu herbal dilakukan proses pengemasan.

“Jadi sebenarnya itu Ibu Ita selaku pemilik pondok jamu dan wedang tersebut menjelaskan kalau pemasaran produknya masih berjalan secara online. Caranya menghubungi nomor telepon yang telah dicantumkan serta ada beberapa reseller yang berasal dari Tuban, Surabaya dan Sidoarjo,” tutur mahasiswa Fisika tersebut.

Pemasaran produk yang dilakukan oleh tim KKN dilakukan secara online maupun offline. Yaitu dengan memanfaatkan media online KKN dan pribadi masing-masing tim, serta setiap anggota diwajibkan menjual satu pack yang berisi 10 bungkus wedang dan jamu.

Tim KKN berfoto bersama Bu Ita selaku pemilik UMKM Gayatri Tuban, pada Selasa (7/7/20). (Dok. Tim KKN)

Intan melanjutkan, pemilik pondok wedang dan jamu merasa senang dengan adanya hal baru yang mudah dipelajari dan terbantu.

“Ibunya merasa senang dengan adanya kami yang membantu. Beliau juga bilang kalau dimudahkan dengan kami bantu. Mulai dari, pengemasan, penge-pack-an, sampai pemasarannya. Dan kami juga senang mendapatkan ilmu baru tentang tanaman herbal yang banyak khasiatnya dengan dijadikan wedang dan jamu itu,” tuturnya.

Selain membantu pemasaran, laba dari penjualan wedang dan jamu tersebut juga akan digunakan untuk kegiatan pada minggu keempat, dimana akan digunakan untuk membeli hadiah dalam program kerja awarding. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).