Cerita KKN di Desa Ngingas, Mahasiswa Ajak Warga Disiplin Protokol Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Kesadaran masyarakat di beberapa daerah dalam menyikapi pandemi Covid-19 terbilang masih kurang. Itu dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang tidak memakai masker, berkerumun, hingga jarang mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda.

Berawal dari pokok permasalahan tersebut dan kondisi pandemi saat ini, salah satu kelompok Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-62 UNAIR memilih Desa Ngingas, Waru, Kota Sidoarjo sebagai lokasi pengabdian.

Ulin Najih, selaku ketua kelompok mengatakan bahwa setelah ia dan tim melakukan survei, maka terpilihlah desa Ngingas. Menurutnya, banyak potensi yang dapat dikembangkan di Desa Ngingas yang memiliki julukan ‘Kampung Logam’.

“Kami lebih fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan saja, karena kami melihat bahwa kesadaran masyarakat masih rendah terkait dengan dua aspek tersebut. Khususnya di masa pandemi seperti saat ini,” ungkap Ulin pada Minggu (26/7/2020).

Sebenarnya, lanjut Ulin, keadaan Desa Ngingas sama seperti desa yang lain, hanya masih banyak warga yg belum sadar dan paham terkait dengan protokol kesehatan. Terkait apa yang dibutuhkan warga, Ulin dan teman-temannya berusaha menyelesaikan permasalahan yang ada, seperti kurangnya kesadaran akan kesehatan dan pendidikan.

Diketahui, terdapat beberapa program kerja yang diusung, seperti membagikan masker, memasang poster edukasi, sosialisai kesehatan gigi, penyemptotan disinfektan, dan penyaluran tempat cuci tangan. “Keunikan program tidak menjadi hal yang kami prioritaskan, tetapi kami mengusung program yang benar-benar dibutuhkan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Ngingas. Terlebih, masa pandemi seperti saat ini. Di mana kesehatan dan kedisiplinan menjadi hal yang paling utama agar terhindar dari virus Covid-19,” jelasnya.

“Karena itu, program kerja yang telah kami usung diharapkan dapat ikut andil di dalam memerangi dan membatasi penyebaran virus Covid-19,” tambahnya.

Sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan juga Kementerian Kesehatan, dalam situasi saat ini seluruh masyarakat harus disiplin dan mengikuti protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama dan semoga kondisi dunia cepat pulih seperti sedia kala.

“Kendala yang kami hadapi selama KKN, yakni terkait dengan program yang kami usung di awal tidak dapat terlaksana. Sehingga, kami menyusun ulang kembali sesuai dengan saran dan arahan dari pimpinan dan perangkat desa yang diwakili pak RT,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).