Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi UNAIR tiap Tahun Meningkat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Ekonomi menjadi kendala bagi sebagian kalangan untuk menuntut ilmu. Tak sedikit penduduk Indonesia yang harus putus sekolah bahkan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.


Bekerja menjadi jalan akhir yang dipilih oleh mereka. Seiring berkembangnya zaman, lapangan pekerjaan yang membuka peluang bagi masyarakat yang tidak memiliki background pendidikan atau skill tertentu kian menyempit. Ilmu pengetahuan dan skill tertentu bisa didapatkan ketika seseorang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.


Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi salah satu kampus yang sangat ramah bagi semua kalangan. Tidak ada lagi alasan kesulitan ekonomi bagi masyarakat yang ingin menimba ilmu di UNAIR. Banyak sekali beasiswa yang bisa masyarakat dapatkan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N. selau Direktur Kemahasiswaan UNAIR pada webinar yang diadakan oleh Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi UNAIR pada Jumat (24/7/2020).


Pada webinar yang bertajuk Airlangga Vocational’s Scholarship (Airvoscho), Hadi mengatakan bahwa jumlah penerima beasiswa bidikmisi di UNAIR mengalami peningkatan. Pada 2017 tercatat sebanyak 981 mahasiswa yang memperoleh bidikmisi. 2018 sebanyak 867 mahasiswa. Sedangkan pada 2019 sebanyak 1.061 mahasiswa. Bahkan, pada 2020 terdapat 1.400 kuota bidikmisi yang dimiliki UNAIR.


“Pada 2017 bidikmisi kita (UNAIR, Red) menerimanya 981 mahasiswa. Kemudian 2018 sebanyak 867 dan 2019 sebanyak 1.061 mahasiswa. 2020 ini lebih besar lagi sebanyak 1.400 tapi dalam prosedur yang disebut Kartu Indonesia Pintar (KIP), untuk jalur SNMPTN kemarin sekitar 350 mahasiswa yang lolos,” jelasnya.


Penerima bidikmisi tersebut tidak terbatas dari jenjang sarjana yang masuk melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN, namun bagi mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri dan vokasi juga memiliki kesempatan yang sama.


“Kuota bidikmisi di kita tidak terserap secara keseluruhan baik melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN. Misal UNAIR memiliki kuota 1.000 mahasiswa tapi yang lolos bidikmisi SNMPTN atau SBMPTN jika ditotal cuma 700 saja. Maka sisa kuota sebanyak 300 dialokasikan untuk jalur mandiri dan vokasi,” papar Hadi.


Hal tersebut membuktikan bahwa kesempatan untuk menimba ilmu di UNAIR terbuka lebar. UNAIR sangat ramah kepada siapapun yang memiliki tekad dan semangat kuat untuk menimba ilmu.


“Ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya belajar di UNAIR itu terbuka lebar. Yang penting lolos seleksi masuk dan mengurus prosedur bidikmisi yang sekarang namanya KIP. Jadi tidak ada yang namanya kuliah di UNAIR itu mahal,” tuturnya.


Tak hanya bidikmisi, UNAIR memiliki lebih dari 30 pilihan beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa. Bahkan, UNAIR juga memiliki Pusat Pengelolaan Dana Sosial (Puspas) yang merupakan unit kerja yang tugas utamanya adalah menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana sosial. Puspas juga tak segan untuk memberi beasiswa pendidikan bagi mahasiswa UNAIR dan banyak lagi dukungan yang diberikan untuk menunjang proses pendidikan mahasiswa. Terakhir, Hadi menyarankan agar mahasiswa untuk rajin memantau website Direktorat Kemahasiswaan untuk mengetahui informasi tentang program beasiswa yang sedang membuka pendaftaran.


“Semua informasi beasiswa bisa dicek di website kita (Direktorat Kemahasiswaan, Red), paling tidak semua mahasiswa minimal mengetahui infonya. Bisa juga mahasiswa menanyakan informasi beasiswa ke KaSuBag Kemahasiswaan Fakultas,” pungkasnya.


Penulis : Icha Nur Imami Puspita
Editor : Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).