Studi Banding Daring, BEM FKG UNAIR-UI Sepakat Perkuat Program Donasi Sosial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Bermula diterbitkannya surat edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 perihal Pembelajaran Daring oleh Kemendikbud  serta perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 oleh BNPB, semua kegiatan di perguruan tinggi harus dilaksanakan secara daring.

Menaati aturan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) melangsungkan studi banding dengan BEM FKG Universitas Indonesia secara daring. Acara tersebut berlangsung pada Jum’at (10/7/2020) melalui platform Google Meet dan diikuti 66 perwakilan BEM FKG UNAIR dan 92 BEM FKG UI.

Achmad Chasina Aula selaku ketua BEM FKG UNAIR menjelaskan bahwa kegiatan itu sangat diperlukan untuk meningkatkan kerja sama kedua pihak. Selain itu, meski wajah tak mampu bertatap dan tangan tak bisa berjabat, sistem daring yang tersedia mampu menjadi solusi.

“Seperti studi banding pada umumnya, kami membahas program kerja masing-masing organisasi sekaligus saling bertukar pikiran dan memberi saran mengenai program kerja. Kami juga membahas bagaimana pelaksanaan kuliah daring dan sistem pembelajaran masing-masing,” jelasnya Kamis (16/7/2020).

“Ini kan pertama kalinya kami (BEM FKG UNAIR, Red) melakukan kunjungan via daring, jadi tentunya sangat berkesan,” imbuh Sina.

Kegiatan serba daring tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebelumnya, hampir semua kegiatan BEM FKG UNAIR dilaksanakan secara luring. Namun, karena pandemi yang berlangsung dan tak kunjung mereda, maka harus berimprovasi dan mengalihkannya menjadi daring.

Meskipun saat ini semua kegiatan dilakukan dari rumah, tidak berarti harus bermalas-malasan. Kegiatan melalui daring juga dapat menjadi alternatif untuk tetap produktif.

“Hal yang berkesan saat stuba adalah pembawa acaranya dari kedua belah pihak (UNAIR dan UI, Red) dan mereka tidak saling kenal. Namun, berkat semangat dan kemauan untuk berkembang, chemistry mereka tumbuh secara alamiah,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Sina, efektifitas waktu dan biaya menjadi lebih hemat dengan studi banding daring, karena dapat dilakukan di mana saja asal terhubung dengan internet. Namun, juga tak dapat dimungkiri jika beberapa temannya kadang mengalami masalah jaringan.

Ke depan, kedua organisasi akan memaksimalkan kerja sama dan saling bertukar informasi guna program kerja mendatang. Harapannya dapat melaksanakan program kolaboratif yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Era serba daring ini menjadi tantangan tersendiri untuk berbagai pihak, terutama perguruan tinggi. Jadi ya harus dilakukan dengan sebaik mungkin supaya dapat maksimal,” tambah Sina.

Sebelumnya, BEM FKG UNAIR telah melaksanakan kegiatan serba daring seperti kompetisi online antar sivitas, musyawarah online, dan juga webinar yang telah terlaksana beberapa waktu lalu. “Pada tanggal 12 Juli kemarin dan 18 Juli mendatang, kami telah bekerja sama dengan pegiat nasi bungkus untuk membagikan hasil donasi dari kegiatan webinar yang terlaksana pada Mei dan Juni kemarin,” terangnya

“Selain makanan, kami juga membagikan hand sanitizer dan masker. Lokasi pembagian berada di wilayah bantaran sungai Jagir, TPS kebun bibit, dan TPS purimas,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor : Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).