Peserta Reaktif Rapid Test Tetap Dapat Ikuti UTBK di Tahap 2

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ketua Pusat UTBK UNAIR Prof Junaidi Khotib, PhD saat konferensi pers di hadapan media perihal pelaksanaan UTBK Tahap 2 di Universitas Airlangga. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Ujian tulis berbasis komputer (UTBK) kembali diadakan pada Senin (20/7/2020). Hingga Senin siang, secara keseluruhan UTBK Tahap 2 ini berjalan dengan lancar tanpa ada kendala berarti.

Ketua Pusat UTBK UNAIR Prof Junaidi Khotib, Ph.D mengatakan bahwa Pusat UTBK UNAIR selain menyelenggarakan UTBK di kampus UNAIR juga bekerja sama dengan mitra, antara lain Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, dan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.

“UTBK Tahap 2 di UNAIR ini merupakan limpahan peserta dari UNESA sebanyak 10.540 peserta, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sebanyak 1.500 peserta. Sehingga total keseluruhan yang mengikuti UTBK di Pusat UTBK UNAIR sebanyak 12.040,” ujar Prof Jun, sapaan karibnya, saat konferensi pers dengan awak media Senin siang (20/7/2020).

Selain limpahan tersebut, lanjut Prof Jun, peserta yang mengikuti UTBK Tahap 2 ini adalah mereka yang melakukan Rapid Test dengan hasil reakif atau PCR Test dengan hasil positif pada UTBK Tahap 1.

Maka, peserta yang dinyatakan reaktif Rapid Test atau positif PCR dapat me-reschedule ujian pada Tahap 2, yaitu pada tanggal 28-29 Juli 2020. Dengan ketentuan, peserta membawa surat pernyataan non-reaktif Rapid Test atau negatif PCR.

Berdasarkan data dari Rapid Test pada UTBK Tahap 1, dari total peserta ujian sebanyak 12.926 siswa, 10 persen di antaranya belum siap dengan surat keterangan telah melakukan Rapid Test, yaitu berjumlah sekitar 1.102 peserta.

“Untuk itu, Alhamdulillah UNAIR menyiapkan pelaksanaan Rapid Test bagi peserta yang kesulitan dengan persyarakat Rapid Test. Sehingga peserta yang berangkat dengan tidak membawa surat keterangan telah melakukan Rapid Test dengan hasil non-reaktif, dapat melakukan Rapid Test di UNAIR,” ujar Guru Besar Fakultas Farmasi UNAIR itu.

Prof Jun melanjutkan, dari 12.926 peserta terdaftar UTBK Tahap 1, yang tidak membawa surat keterangan Rapid Test sejumlah 1.102. Dari jumlah itu, sebanyak 88 peserta dinyatakan reaktif Rapid Test.

Kemudian, sebanyak 88 peserta yang dinyatakan reaktif tersebut dilakukan relokasi ujian bersama peserta yang mendaftar melalui hotline maupun helpdesk di Pusat UTBK UNAIR. Sehingga, total keseluruhan yang melakukan relokasi dan reschedule berjumlah 298 peserta.

Menghindari peserta Rapid Test yang membludak pada UTBK Tahap 2, UNAIR melakukan antisipasi dengan cara menyiapkan Rapid Test lebih awal yaitu pada 16-18 Juli 2020. Rata-rata ada 50 siswa yang mengikuti uji Rapid Test perharinya. Dari Rapid Test itu, 18 siswa tercatat reaktif, sehingga mereka masih bisa melakukan reschedule ujian. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).