KKN Pondok Nongko, Ajak Masyarakat Aktifkan Kembali Pariwisata

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana kegiatan reaktivasi dan rekonsiliasi di Pantai Kedung Derus oleh mahasiswa KKN UNAIR kelompok 135. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 berdampak hampir di setiap sektor, salah satunya sektor pariwisata. Salah satu pariwisata yang berdampak di Banyuwangi adalah Pantai Kedung Derus Desa Pondok Nongko. Hal ini menjadi sorotan kelompok 135 KKN BBM 62 Universitas Airlangga yang bertempatan di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Pada hari Minggu (19/7), kelompok 135 KKN BBM 62 Universitas Airlangga mengadakan kegiatan Reaktivasi Dan Rekonsiliasi Destinasi Pariwisata Di Pantai Kedung Derus Desa Pondok Nongko. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan kembali serta memperbaiki Pantai Kedung Deres yang terdampak Pandemi Covid-19.

Saat ditemui UNAIR NEWS, Arjun Mahendra selaku penanggungjawab program pariwisata, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan reaktivasi adalah untuk menumbuhkan semangat warga agar lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan potensi wisata yang ada. 

“Di pantai ini sendiri memiliki potensi spot selfie, biodiversitas spesies atau kawasan konservasi, tour mangrove, dan rencananya akan ada penangkaran penyu,” jelas mahasiswa yang akrab disapa Arjun.

Selain itu, kegiatan rekonsiliasi memiliki tujuan untuk meningkatkan ketertarikan investor agar melakukan investasi bagi pengembangan Pantai Kedung Deres. Dengan adanya investor, maka dapat menumbuhkan minat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di Pantai Kedung Deres.

“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan ketertarikan investor agar melakukan investasi di pantai ini. Selain itu, Pantai Kedung Deres bisa dijadikan sebagai ikon wisata baru di Banyuwangi dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar pantai dengan membuka usaha kecil untuk menunjang kebutuhan wisatawan,” lanjutnya. 

Kegiatan Reaktivasi dan Rekonsiliasi dihadiri oleh Perangkat Desa Pondok Nongko, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS), Kelompok Nelayan, serta Masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut diawali dengan sosialisasi yang dibantu oleh Dinas Pariwisata, bersih-bersih pantai, dan rebosisasi di kawasan pantai. 

Harapan dari  kegiatan reaktivasi dan rekonsiliasi, sambungnya, dapat membuat masyarakat lebih mandiri dalam pelaksanaan program selanjutnya. Selain itu masyarakat juga sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan dapat memanfaatkan potensi pariwisata yang ada.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mandiri dalam pelaksanaan program keberlanjutannya dan sadar akan pentingnya menjaga lingungan sekitar area pariwisata. Selain itu juga dapat memanfaatkan potensi pariwisata yang ada dan juga dapat mengelola destinasi pariwisata dengan baik,” tutupnya. (*)

Penulis: Nadiyah Rahmasari

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).