Strategi Atasi Stres Orang Tua dari Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi anak dengan autisme. (Sumber: merdeka.com)

Mengasuh anak dengan gangguan spektrum autisme seringkali menimbulkan tantangan khusus terkait stres yang orangtua dapat alami.  Orangtua atau keluarga dapat mengalami kondisi kecemasan, muncul berbagai gejala gangguan fisik, kelelahan, situasi rumah yang diliputi pertengkaran, bahkan dapat mengalami depresi. Kondisi – kondisi tersebut akan sangat terkait dengan penurunan kemampuan pengasuhan yang sangat memengaruhi perkembangan gejala pada anak.

Tantangan Pengasuhan Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme

Saat ini dalam penanganan gangguan spektrum autisme, selain melalui intervensi yang terfokus pada stimulasi perkembangan, pengurangan perilaku-perilaku maladaptif, konsensus utama lainnya adalah membantu keluarga dalam mencapai pengasuhan yang tepat, memperoleh mekanisme koping yang sesuai dan mengurangi stres pada orangtua atau pengasuh.

Orangtua berkewajiban mengambil peranan penting mulai saat diagnosis autisme dinyatakan kepada anak mereka. Berbagai tugas harus dilakukan oleh orang tua, termasuk dalam proses mengatasi berbagai gejala pada anak dan tantangan-tantangan pengasuhan lainnya.

Saat anak didiagnosis mengalami gangguan spektrum autisme, berbagai reaksi dapat muncul, bahkan orangtua dapat mengalami suatu perasaan kehilangan yang besar. Kondisi ‘penerimaan’ akan diagnosis anak dapat terjadi saat orangtua dan keluarga mampu bergerak melewati kondisi perasaan-perasaan sebelumnya, seperti sikap menyalahkan, rasa bersalah, kemarahan, dan berhenti bertanya “mengapa saya?”, serta bergerak maju mengatasi tantangan pengasuhan, juga menyadari bahwa orangtua tetap dapat menikmati hidup dan menerima kondisi tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka.  

Tantangan utama dalam pengasuhan anak dengan gangguan spektrum autisme dapat meliputi berbagai hal seperti: masalah perilaku anak, dimana hal ini menjadi indikator terpenting dari stres pada orangtua, adanya masalah sosialisasi, masalah kognitif, ketiadaan komunikasi verbal pada anak, masalah regulasi tubuh (tidur dan makan), masalah regulasi emosi, perilaku pengulangan-pengulangan, masalah proses sensorik pada anak, masalah terkait kondisi fisik anak, aspek keuangan dalam menyediakan terapi untuk anak, menetapnya kondisi gangguan spektrum autisme, ketidaksetujuan anggota keluarga dan komunitas terhadap perilaku yang ditunjukkan anak, serta kurangnya dukungan profesional.

Berbagai Strategi dalam Mengatasi Stres Pengasuhan Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme

Sebelum melaksanakan intervensi dukungan kepada orang tua dan keluarga, selain penilaian kondisi anak, klinisi atau terapis dapat melakukan penilaian kemampuan orang tua dalam pengasuhan termasuk penilaian tingkat stres melalui beberapa instrumen diantaranya Parent Stress Index (PSI), Parental Stress Scale (PSS), dan Autism Parenting Stress Index (APSI).

Usaha orangtua atau keluarga dalam mengatasi kondisi stres dan tuntutan pengasuhan pada anak dengan kebutuhan khusus sangatlah bergantung pada sistem kepercayaan keluarga yang memengaruhi adaptasi dan daya tahan individual dimana perubahan perilaku pada satu anggota keluarga akan memberikan efek kepada anggota keluarga yang lainnya, sehingga intervensi pada anak harus juga disertai dengan intervensi pada orang tua bahkan anggota keluarga lainnya.

Selanjutnya berbagai strategi dapat dipilih untuk mendukung peran pengasuhan orang tua yang meliputi: strategi psikoedukasi orangtua, strategi pelatihan keterampilan orang tua, penerapan strategi koping orangtua yang bermanfaat diantaranya: meningkatkan aspek resiliensi, orangtua berusaha menyelesaikan konfik yang dialami, upaya memahami kondisi anak dari sudut pandang anak, berorientasi kepada proses berpikir tatkala menghadapi tantangan pengasuhan, orangtua berorientasi kepada tugas, memfokuskan  pada “apa yang ada”, mendefinisikan ulang suatu peristiwa atau masalah dengan mempergunakan berbagai sumber daya, reevaluasi karir orangtua (khususnya pada ibu), meningkatkan pemahaman orang lain akan potensi anak dan respon aktif orangtua di tengah masyarakat, mendapatkan dukungan jaringan sosial yang kuat dan keyakinan keagamaan yang kuat, mendapatkan hal-hal yang positif dari mengasuh anak dengan gangguan spektrum autisme. Strategi lainnya yang juga dapat dipilih seperti: perawatan diri orang tua, strategi eco-map, strategi terapi kelompok, strategi terapi individual pada orangtua, dan strategi dukungan sosial.

Diharapkan dengan upaya-upaya diatas, orang tua dapat meningkatkan kemampuan pengasuhan anak dengan gangguan spektrum autisme, mengatasi stres yang muncul sehingga dapat memperbaiki gejala anak dan meningkatkan kualitas hidup anak, orang tua dan keluarga.

Penulis: Royke Tony Kalalo

Informasi detail dari studi  ini dapat dilihat di:

https://www.psychosocial.com/article/PR290306/25016/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).