Peran Ekstrak Pegagan pada Marker Keradangan Anak dengan Gigi Berlubang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Bola Net

Salah satu penyakit paling umum pada anak-anak di seluruh dunia adalah gigi berlubang, penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mulut anak usia dini tetapi juga mempengaruhi kesehatan umum, dengan tanda-tanda adanya kehitamanpada permukaan gigi pada anak-anak di bawah usia tiga tahun dan biasanya dimulai segera setelah gigi pertama tumbuh dan berkembang dengan cepat menjadi lubang hanya dalam 6 sampai 12 bulan. Penyakit ini akan menyebabkan penurunan kualitas kesehatan bagi anak-anak, karena anak dengan gigi berlubang dapat mengurangi kemampuan mengunyah sehingga dampaknya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum. Demineralisasi email gigi disebabkan oleh bakteri asam yang memfermentasi makanan yang mengandung karbohidrat, Setelah karbohidrat dicerna, terutama sukrosa maka akan terjadi penurunan pH yang cepat dalam biofilm yang menempel pada gigi menjadi 5,0 atau lebih rendah. PH rendah menyebabkan perubahan komposisi bakteri dalam rongga mulut yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah  bakteri yang tahan  asam. Bakteri Streptococcus mutans (Sm) adalahbakteri utama sebagai penyebab gigi berlubang pada anak usia prasekolah. Dalam sepuluh tahun trakhir, beberapa penelitian dilakukan mengenai hubungan antara kejadian gigi berlubang  dan jumlah bakteri ini dalam air liur yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah bakteri tersebut pada anak yang mengalami gigi berlubang.

Sel darah putih adalah sel yang sangat penting dalam proses pertahanan inang terhadap serangan bakteri berbahaya.Sel darah putih memiliki kemampuan untuk menelan dan membunuh bakteri karena sel darah putih adalah sel yang memiliki kapasitas paling membunuh bakteri dengan menggunakan proses yang bergantung pada oksigen. Pembunuhan bakteri yang berbahayaterhadap host dimediasi oleh fagosit profesional, yaitu, sel drah putih melalui fagositosis oleh opsonisation bakteri karena sel darah putih mengekspresikan banyak reseptor yang digunakan untuk mengenali mikroba dengan mengikat molekul spesifik mereka dan protein host (seperti IgG dan komplemen), selain itu sel darah putih telah terbukti menghasilkan berbagai sitokin, kemokin dan faktor pertumbuhan sehingga menjadi kontributor utama dalam produksi sitokin proinflamasi di daerah yang mengalami infeksi.

Anak-anak gigi berlubang memiliki sitokin pro-inflamasi yang tinggisehingga akan memicu kaskade inflamasi. Bukti terbaru menunjukkan bahwa anak yang mempunyai gigiberlubang memiliki tingkat sitokin proinflamasi yang lebih tinggi berupa tumor necrosis factor alpha (TNF-α) dengan fungsi utama sitokin ini adalah untuk mengaktifkan sel-sel imun ke tempat infeksi dan untuk menghancurkan bakteri yang berbahaya tetapi jika jumlah yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai gangguan inflamasi kronis sehingga mengurangi jumlah molekul TNF-α atau memblokir reseptor adalah target utama dalam mengatasi kelainan ini.

Centella asiatica adalah tanaman herbal yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk karena mengandung flavonoid, triterpen glikosida, vitamin C atau karotenoid yang cukup tinggi sehingga berpotensi meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Ekstrak pegagan  diambil dari perkebunan materia medica Batu Jawa Timur menggunakan pelarut methanol 70% kemudian konsentrasinya dibuat menjadi  12,5, 25, 50, 100 dan                200 μg/ml. Air ludah diambil dari siswa taman kanak-kanak (TK) yang dipilih berusia 4-6 tahun di wilayah Surabaya untuk memisahkan kelompok anak dengan gigi berlubang dantidak. Kuesioner dibagikan untuk menyaring anak dengan gigi berlubang dari aspek sosial ekonomi dan menandatangani lembar persetujuan dari masing-masing orang tua.

Sel darah putih dalam air ludah diperoleh dengan menginstruksikan anak TK untuk berkumur dengan 10 ml larutan NaCl steril 1,5% saat dibilas, tetapi tidak ditelan selama 30 detik, kemudian diletakkan dalam gelas steril. Prosedur ini diulang empat kali. Sampel kemudian disentrifugasi pada 450 g selama 15 menit, pada suhu 4 ° C. Pelet sentrifugasi kemudian dicampur dengan 2 ml media RPMI kemudian identifikasi neutrofil menggunakan kit Human Neutrophils Enrichment merek Easy Sep.

Analisis TNF-pada permukaan sel darah putih dengan flow cytometer dilakukan pada penganalisis sel FACScan yang diaktifkan fluoresensi (Becton Dickinson). Persentase sel drah putih yang mengekspresikan TNF-ditentukan dengan melakukan gating pada kedua sel, baik yang positif maupun yang negatif dengan propidium iodide. Sel yang sudah di label akan berfluoresensi.

Hasil analisis statistik uji-t pada kelompok gigi berlubang menunjukkan bahwa adapenurunan yang signifikan dalam ekspresi TNF- pada permukaan sel darah putih dalam air ludah pada pemberian  ekstrak pegagan pada konsentrasi 12,5 μg / ml dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dosis pegagan yang lebih besar menunjukkan penurunan ekspresi TNF-α pada anak yang tidak memiliki gigi berlubang.

Berdasarkan hasil penelitian penurunan ekspresi TNF- αsetelah pemberian  ekstrak pegagan baik pada anak dengan gigi berlubang lebih besar dibandingakan pada anak tidak memiliki  gigi berlubang karena sistem kekebalan pada anak yang memiliki gigi berlubang lebih aktif karena abanyak terpapar bakteri S. mutans yang merupakan patogen terkait pola molekuler (PAMP). Setelah mengikat masing-masing agonis, PRR mengaktifkan jalur pensinyalan, seperti jalur Mitogen-Activated Protein Kinase (MAPK) dan jalur Nuclear Factor-kB (NF-kB), yang secara kolektif mengarah pada pengaturan transkripsi gen yang mengkode mediator inflamasi, termasuk jalur sitokin, inflamasi, kemokin. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak pegagan dapat menurunkan sitokin proinflamasi TNF-α yang diproduksi oleh sel darah putih dalam air ludah.

Penulis: Dr. Muhammad luthfi, drg., M.Kes

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
http://agribiop.com/effects-of-centella-asiatica-extract-on-pro-inflammatory-cytokines-tnf-α-in-severe-early-childhood-caries-and-caries-free/ Priyawan Rachmadi, Muhammad Luthfi, Aqsa Sjuhada Oki, Muhaimin Rifa’i. Effects of Centella asiatica Extract on Pro-inflammatory Cytokines (TNF- α) in Severe Early Childhood Caries and Caries Free. Annals of Biology 36 (2) : 220-226, 2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).