Persepsi Pasien dan Keluarga terhadap Carative-Caring Perawat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi perawat. (Sumber: Gustinerz.com)

Belakangan ini profesi perawat banyak dibahas di sosial media, dimana perawat merupakan salah satu tenaga medis yang berjuang di garis depan pelayanan kesehatan menghadapi pandemi covid-19. Profesi perawat sejak jaman Florence Nightingale melekat dengan perilaku caring. Perilaku caring dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti, seperti peduli mengasihi, dan memberi.

Apa itu carative-caring? Konsep carative-caring dicetuskan oleh ahli keperawatan bernama Jean Watson yang menguraikan sepuluh faktor carative yang merefleksikan perilaku caring perawat, meliputi: humanistic-altruistik, membangkitkan rasa percaya dan harapan, mengembangkan kepekaan pada diri sendiri dan orang lain, helping trust, meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaa, mengunakan metoda ilmiah untuk mengambil keputusan, meningkatkan hubungan interpersonal teaching-learning, memberi dukungan fisik, mental, social-kultural, spiritual, bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia, serta menghargai kekuatan pasien.

Persepsi pasien terhadap perilaku carative-caring perawat ini menjadi penting di era revolusi industry, karena revolusi industri 4.0 telah mengubah pelayanan keperawatan menjadi fokus yang penting dalam layanan kesehatan. Persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan menentukan kepuasan pasien dan keluarganya terhadap layanan kesehatan yang diterima.

Ternyata, persepsi pasien terhadap carative-caring sangat individual, berbeda antara satu orang dengan orang lain, dan hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, latar belakang, pengetahuan, dan status emosi. Persepsi ini ternyata tidak hanya ditentukan oleh carative-caring perawat, tetapi lebih kepada bagaimana persepsi pasien terhadap carative-caring tersebut. Lantas apa yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap carative-caring perawat?

Karakteristik pasien ternyata memegang peranan penting terhadap persepsinya akan carative caring perawat. Apa saja karakteristik tersebut? Penelitian di Surabaya, di sebuah rumah sakit milik pemerintah menunjukkan carative-caring yang ditunjukkan perawat berada pada level rerata (64% s.d 84%) pada dimensi: menunjukkan rasa kemanusiaan, mendemonstrasikan kinerja professional, menghormati pasien, dan kemampuan mempertahankan hubungan dengan pasien.

Riset ini juga menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap carative caring perawat yaitu penerimaan diri dan tingkat pendidikan, semakin baik tingkat pendidikan dan penerimaan dpasien terhadap diri sendirim, semakin baik persepsi mereka terhadap carative-caring  perawat. Pengalaman dirawat dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap persepsi pasien terhadap carative caring perawat.

Hal ini menjadi menarik, karena beberapa riet di luar negeri menunjukkan hal sebaliknya, dimana pengalaman dirawat sangat mempengaruhi persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat. Apakah ini disebabkan perbedaan karakteristik iundividu Indonesia, khususnya Jawa Timur yang berbeda dengan pasien di luar negeri? Sepertinya penelitian lebih lanjut masih diperlukan. (*)

Penulis: Ninuk Dian Kurniawati Informasi hasil riset dapat dibaca di

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1130862120300255

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).