Peran Kontrol Diri, Kesempatan, Pengetahuan dan Sikap Akan Plagiasi terhadap Tindakan Plagiasi pada Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi plagiasi. (Sumber: Koran Kaltim)

Isu plagiarisme menjadi hal yang sangat penting bagi perguruan tinggi di Indonesia. Geliat untuk menjadi World Class University menjadikan perguruan tinggi di Indonesia harus efektif dalam mendeteksi  plagiarisme dan kebijakan untuk mengelolanya. Peran kunci perguruan tinggi adalah melaksanakan Tri Dharma Pendidikan yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Plagiarisme adalah isu ketidakjujuran yang mengancam integritas akademis dan institusi pendidikan. Pertama, perilaku curang mengancam keadilan dan kepercayaan pada instrumen penilaian sehingga evaluasi mahasiswa menjadi tidak akurat, dan kedua, mahasiswa yang telah melakukan kecurangan akan mengurangi tingkat pembelajaran mereka sehingga tidak akan siap untuk studi lebih lanjut.

Pada tingkat masyarakat yang lebih luas, mahasiswa yang tidak memiliki integritas akademik nantinya akan dikenal sebagai lulusan suatu universitas, sehingga secara profesional universitas juga terkena dampaknya. Isu plagiarisme dalam jangka pendek dapat mengurangi level pembelajaran mahasiswa sehingga mengurangi kesiapan mereka untuk berprestasi dan menurunkan kualitas lulusan, dan dalam jangka panjang dapat mengurangi integritas akademik dan tanggung jawab moral lulusan, yang pada akhirnya juga dapat berdampak pada reputasi perguruan tinggi.

Studi tentang plagiarisme telah banyak dilakukan di Amerika Utara (McCabe, 2005); United Kingdom (Selwyn 2008); Australia (Brimble and Stevenson-Clarke 2005; Ryan et al. 2009); dan Cina (Hu and Lei 2012; Mu 2010), namun belum banyak studi empiris yang dilakukan di Indonesia, terlepas dari banyaknya kasus plagiasi yang terjadi. Sebagaimana diungkapkan oleh Ryan et al. (2009), kesadaran mahasiswa akan integritas akademik dan plagiarisme masih lemah. Tanpa adanya standar yang jelas dan konsistensi dalam pemberian sanksi, plagiarisme dapat terus mengancam integritas akademik perguruan tinggi di Indonesia.

Selain faktor eksternal seperti ketegasan standar dan aturan, penelitian terdahulu (misalnya Bolin, 2004; Cronan, Mullins & Douglas, 2015) juga menunjukkan bahwa berbagai faktor internal, seperti kontrol diri dan sikap terhadap plagiasi, juga dapat mempengaruhi tindakan mahasiswa dalam melakukan plagiasi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Airlangga dari berbagai jenjang dan Fakultas, sehingga meliputi mahasiswa S1, S2 dan S3. Penjaringan partisipan penelitian dilakukan dengan mengirimkan email kepada seluruh mahasiswa. Proses pengambilan data dilakukan secara online dan non-online (hardcopy). Mahasiswa dapat langsung mengisi kuesioner melalui link yang disampaikan melalui email. Proses ini diharapkan dapat menjaring cukup banyak partisipan dari berbagai jenjang dan jurusan di Universitas Airlangga.

Data akan dianalisa menggunakan analisis of varians dan analisis regresi, dengan bantuan program SPSS. Proses pengumpulan data menggunakan online survey selama 1 bulan. Jumlah responden adalah 417 mahasiswa progam S1 yang tersebar dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia.

Self control memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada plagiarism behavior,  Pengetahuan mahasiswa pada plagiasi  memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada plagiarism behavior, Sikap  memiliki pengaruh positif  dan signifikan pada plagiarism behaviour serta Kesempatan memiliki pengaruh  negatif dan tidak  signifikan pada plagiarism behaviour.

Penulis: Praptini Yulianti

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami:

https://www.ijicc.net/images/Vol11Iss11/111148_Yulianti_2020_E_R.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).