Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Nipis Terhadap Proliferasi Fibroblas dan Angiogenesis pada Soket Pencabutan Gigi Tikus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Jeruk nipis. (Sumber: merdeka.com)

Pencabutan gigi merupakan prosedur yang sering dilakukan di bidang kedokteran gigi. Prosedur ini menyebabkan terjadinya luka yang secara alami akan mengalami proses regenerasi, dan perbaikan jaringan selama periode tertentu. Selama periode tersebut terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka, antara lain usia, stres, obesitas, jenis kelamin, kebiasaan buruk pasien (seperti merokok dan minum minuman beralkohol), kondisi kesehatan dan status kekebalan tubuh pasien, tingkat keparahan luka, jenis luka, status pengobatan pasien, serta keadaan disekitar luka hingga resiko potensi infeksi mikroba.

Faktor-faktor ini berpotensi menyebabkan komplikasi luka pasca pencabutan gigi, antara lain dry socket, infeksi, dan penyembuhan luka yang lambat. Di sisi lain, penyembuhan luka yang baik merupakan proses penting dalam menjaga fungsi mastikasi, dan mencegah terjadinya komplikasi penyembuhan luka. Hal ini menjadi dasar penulis untuk mencari suatu metode dalam mempercepat proses penyembuhan luka untuk menghindari gangguan proses penyembuhan luka.

Selama dua dekade terakhir penggunaan ekstrak tanaman dalam percepatan penyembuhan luka mengalami peningkatan. Hal ini terkait efisiensi, dan biaya produksi yang cukup terjangkau. Pada penelitian ini, penulis menggunakan ekstrak kulit jeruk nipis yang mengandung flavonoids, coumarin, dan terpenoids. Flavonoids memiliki fungsi anti inflamasi, anti mikroba, dan anti oksidan, serta menginduksi agregasi platelet yang penting dalam penyembuhan luka. Penelitian ini menggunakan tikus wistar berusia 2-3 bulan dengan berat badan 150-250 gram.

Tikus dibagi menjadi 4 kelompok penelitian, yaitu 2 kelompok perlakuan, dan 2 kelompok kontrol, masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. Setelah dilakukan pencabutan gigi insisive tikus dalam pengaruh obat bius, dilakukan aplikasi ekstrak kulit jeruk nipis 50% pada soket pasca pencabutan gigi kelompok perlakuan. Pada hari ke-3, dan ke-5 pasca pencabutan gigi, dilakukan terminasi, dan pengambilan sampel dari masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol. Pengecatan jaringan dilakukan dengan Hematoksillin -Eosin (HE), dan dilakukan penghitungan jumlah fibroblas, dan pembuluh darah baru yang terbentuk pada 1/3 apikal soket dengan mikroskop.

Secara statistik, didapatkan perbedaan yang signifikan dalam jumlah fibroblas, dan pembentukan pembuluh darah baru pada kelompok perlakuan di hari ke-3, dan ke-5 pasca pencabutan gigi dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan kesimpulan aplikasi topikal ekstrak kulit jeruk nipis 50% pada soket pasca pencabutan berpotensi dalam meningkatkan proliferasi fibroblas, dan proses angiogenesis selama proses penyembuhan luka soket pasca ekstraksi gigi pada tikus.

Penulis : I Dewa Gde Agung Nanda Krismaya, Ramadhan Pramudya, Puthi Ylvi Intan Sati, David Buntoro Kamadjaja

Artikel lengkapnya dapat diakses pada link jurnal berikut ini:

http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ 033216&&%20volume=19&&%20issue_id=Supp-02&&%20issue_month=December&&year=2019

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).