Solidaritas Mahasiswa Universitas Airlangga Merespon Insiden Pembatalan Diskusi CLS FH UGM

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Akhir Mei silam, dunia perkuliahan Indonesia sempat diramaikan dengan kabar dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM). Diskusi daring bertajuk “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” yang dilaksanakan oleh Constitutional Law Society FH UGM (CLS FH UGM), terpaksa dibatalkan setelah narasumber dan panitia mengalami persekusi, peretasan, dan ancaman pembunuhan.

Motif dari para pelaku melakukan berbagai macam persekusi adalah tema diskusi yang membahas tentang potensi pemberhentian Presiden RI dinilai sebagai upaya makar. Insiden tersebut menerima hujan kritik dari masyarakat dan akademisi yang menilai bahwa persekusi tersebut merupakan tindakan pemberangusan mimbar akademik.

Merespon dari insiden tersebut, BEM FH UNAIR tergerak untuk menyusun rilisan pers sebagai pernyataan sikap yang mengecam tindakan persekusi itu. Mereka juga menggandeng BEM dari fakultas lain untuk suatu solidaritas aksi yang menyatakan sikap sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga Pro-Demokrasi. Presiden BEM FH UNAIR, Akbar Rizky Pratama mengatakan bahwa pernyataan sikap itu perlu dibuat sebagai solidaritas aksi karena pemberangusan mimbar akademik seharusnya menjadi concern semua mahasiswa yang ada, khususnya organisasi kemahasiswaan seperti BEM.

“Masyarakat perlu tahu betapa vitalnya kebebasan berekspresi itu hadir di kehidupan sehari-hari dan mahasiswa perlu tahu betapa vitalnya kebebasan mimbar akademik dalam kehidupan perkuliahan karena itu merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi kita. Saya tahu bahwa rilis pers ini sangat kental dengan kajian disiplin ilmu hokum. Namun ada satu hal yang mengikat kami semua yaitu kami semua mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Kebebasan berekspresi merupakan hal yg selalu kami ekploitasi demi menjadi mahasiswa yg kritis dan peka terhadap keadaan sosial,” tutur Akbar saat diwawancarai pada Minggu pagi (7/6/2020).

Dirilis pada Jumat pagi (5/6/2020) dengan judul “Merespon Kabar dari Yogya Tentang Pemberangusan Mimbar Akademik dan Pernyataan Sikap Bersama Mahasiswa Universitas Airlangga Pro-Demokrasi”, rilis pers ini didukung oleh BEM Fakultas Farmasi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Vokasi, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran Hewan.

Terakhir, Akbar turut berduka cita atas kejadian yang menimpa panitia dan narasumber CLS FH UGM dan berharap bahwa kejadian seperti itu tidak pernah terjadi di lingkungan UNAIR. Mahasiswa angkatan 2017 itu tegas menyatakan bahwa rilisan pers ini adalah bukti bahwa mahasiswa UNAIR mendukung penuh terciptanya kebebasan berekspresi dan mimbar akademik.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).