Makna Spiritual dan Strategi Koping pada HIV/AIDS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dictio comunity

HIV AIDS masih menunjukkan angka kasus yang tinggi, masih begitu banyak permasalahan yang belum terselesaikan dan harus dituntaskan. Mulai dari ketersediaan obat, sosialisasi pentingnya seks aman, pelayanan kesehatan yang belum optimal dan masih banyaknya perlakuan diskriminatif masyarakat terhadap Orang dengan HIV AIDS (ODHA). Ini dibuktikan dari sederet kasus seputar HIV AIDS sepanjang 2019 yang masih menunjukkan hasil yang tinggi. Spiritual dan mekanisme koping menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pasien dan tenaga kesehatan, dikarenakan spiritualitas dan mekanisme koping dapat meningkatkan kualias hidup dan semangat pasien dalam terus meningkatkan imunitasnya, sehingga tidak jatuh pada kondisi sakit dan membutuhkan perawatan secara intensif.

Permasalahan yang dihadapi oleh orang HIV/AIDS masih cukup banyak, salah satu yang paling membuat penderita merasa terkucilkan adalah akibat stigma yang beredar di masyarakat dan membuat mereka dianggap tidak baik dan terdiskriminasi. Stigma masih banyak berkembang di masyarakat. Hingga saat ini, masih saja ada anggapan bahwa HIV/AIDS penyakit “kutukan” dan hanya diidap oleh penjaja seks. Sebagian orang percaya bahwa HIV/AIDS bisa menular hanya dengan bersentuhan langsung dengan pengidapnya. Anggapan tersebut salah dan perlu segera dibenarkan untuk mencegah terjadinya diskriminasi pada ODHA. Jika tidak, stigma tersebut bisa membatasi hak asasi ODHA untuk mendapat pekerjaan, tempat tinggal, dan kehidupan yang layak.Masih banyak informasi yang salah tentang HIV/AIDS di masyarakat.

Hal ini menimbulkan stigma yang berdampak pada meningkatnya diskriminasi pada ODHA, seperti mengusir dan mengasingkan ODHA di masyarakat, memecat ODHA yang bekerja, menceraikan pasangan yang berstatus HIV positif, dan perilaku diskriminatif lainnya.Kondisi ini akan memancing munculnya beban psikologis dan stres yang luar biasa oleh setiap penderita. Pentingnya penanganan untuk mengatasi psikologis pada penderita harus diperhatikan, sehingga penerimaan diri bisa terbentuk.

Penelitian yang sudah dilakukan untuk mengeksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara makna spiritual dari pengalaman penyakit dan strategi koping pada orang yang hidup dengan HIV / AIDS di satu rumah sakit di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan satu kali saja dengan menggali pengalaman penderita dengan jumlah responden sebanyak 30 klien yang HIV positif dan berusia 28-29 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara makna spiritual dari pengalaman penyakit dan strategi koping ODHA dikarenakan spiritual dapat membuat jiwa dan pikiran seseorang menjadi lebih jernih dan positif untuk menerima segala hal yang dihadapinya, sehhingga akan memunculkan sikap yang lebih baik.

ODHA yang memberi makna spiritual pada pengalaman penyakit mereka secara positif memiliki peluang 8 kali lebih banyak untuk menggunakan strategi koping adaptif dibandingkan dengan ODHA yang memberi makna spiritual pada pengalaman penyakit mereka secara negatif. Temuan ini dapat memberikan bukti bagi perawat untuk memfasilitasi dan membimbing ODHA dalam menemukan makna spiritual dari pengalaman penyakit dan mengembangkan strategi untuk menggunakan koping positif untuk meningkatkan sikap dan perilaku positif mereka. Sebagai perawat sangat penting untuk memperhatikan kebutuhan pasien secara holistik, terutama beban psikologis yang dialami akibat adanya stigmatisasi sosial, sehingga penderita tidak mengalami keputusasaan dan menimbulkan komplikasi lain yang tidak diinginkan.

Penulis oleh: Rohman, R, Nursalam, Sukartini, T, Imansyah, R.

Link jurnal Scopus: https://www.psychosocial.com/article/PR270754/18720/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).