Faktor Penentu Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Menikah Di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh merdeka.com

Keluarga Berencana (KB) adalah hal penting yang harus diperhatikan setelah menikah termasuk pemilihan kontrasepsi yang digunakan. Mengingat pentingnya penggunaan kontrasepsi bukan hanya sekedar untuk membatasi angka kelahiran bayi, tetapi juga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Maka tidak mengherankan jika kontrasepsi menjadi isu global yang banyak diperbincangkan. Sayangnya, penggunaan kontrasepsi di antara wanita yang sudah menikah masih rendah dan bervariasi antar daerah dan status ekonomi masyarakat di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan sekitar 59,3% wanita menikah usia 15-49 tahun menggunakan metode kontrasepsi modern, 0,4% menggunakan metode tradisional, 24,7% telah melakukan program KB setidaknya sekali, dan 15,5% belum pernah melakukan KB. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap fungsi dan pentingnya kontrasepsi menjadi tantangan utama dalam meningkatkan jumlah penggunaan kontrasepsi. Di sisi lain, efek samping obat dan alat kontrasepsi menjadi alasan banyak wanita malas mengikuti program KB. Aviisah pada tahun 2018 mengungkapkan beberapa faktor yang terkait dengan penggunaan kontrasepsi yang masih rendah yaitu lokasi tempat tinggal, pengetahuan, status perkawinan, agama, dan dukungan pasangan. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi di kalangan wanita menikah di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data sekunder dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 yang melibatkan 35.621 wanita menikah usia 15-49 tahun. Faktor penentu penggunaan kontrasepsi seperti usia, jumlah anak, tingkat pendidikan, indeks kekayaan, lokasi perumahan, dan akses informasi kami analisis menggunakan regresi logistik.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, jumlah anak, tingkat pendidikan, indeks kekayaan, akses informasi melalui televisi dan internet secara signifikan berhubungan dengan penggunakan kontrasepsi pada wanita yang sudah menikah. Mereka akan memilih menggunakan kontrasepsi ketika mereka telah mencapai ukuran keluarga yang ideal. Selain hal itu, pendidikan meningkatkan kesadaran terkait manfaat dan pentingnya dalam penggunaan kontrasepsi. Meningkatkan sumber informasi tentang kontrasepsi akan menjadi cara terbaik untuk mendorong penggunaan kontrasepsi dan menghindari bias informasi di masyarakat.

Temuan dalam penelitian ini merekomendasikan perlunya pembuatan kebijakan harus fokus dan ditargetkan pada wanita yang lebih tua, kondisi kesejahteraan yang buruk, dan perempuan yang tidak berpendidikan atau kurang pengetahuan dalam menciptakan promosi penggunaan kontrasepsi di Indonesia.

Penulis: Alfian Gafar, Dewi Elizadiani Suza, Ferry Efendi, Ahmad Putro Pramono, Ika Adelia Susanti dan Eka Mishbahatul M. Has

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://f1000research.com/articles/9-193/v1

Gafar, A., Suza, D. E., Efendi, F., Pramono, A. P., Susanti, I. A., & Mishbahatul, E. (2020). Determinants of contraceptive use among married women in Indonesia [ version 1 ; peer review : 2 approved ]. May.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).