Bincang UTBK Bareng Rektor Universitas Airlangga

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Alifian Sukma

UNAIR NEWS – Tepat 2 Juni 2020, secara resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) membuka pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pendafatarn tersebut akan berlangsung hingga 20 Juni 2020 mendatang. Kemudian, dilanjutkan dengan pelaksanaan UTBK pada tanggal 5 hinga 12 Juli serta pengumuman SBMPTN pada 25 Juli 2020.

Untuk memberikan informasi dan arahan kepada publik, Rektor Universitas Airlangga Prof. Nasih bersama Direktur Sistem Informasi (DSI) Badrus Zaman, S.Kom., M.Cs., atau Badrus menggelar diskusi via youtube dan zoom. Dipandu langsung oleh Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMBB) Dr. Ahmad Solihin, diskusi yang mengulas seputar UTBK dan SBMPTN pada Selasa (2/6/2020) itu, diikuti oleh ratusan peserta.

Dalam kesempatan itu, Rektor UNAIR Prof. Nasih membuka diskusi dengan memberikan arahan mengenai UTBK SBMPTN. Prof.Nasih menjelaskan bahwa proses pendaftaran UTBK SBMPTN pemilihan pusat UTBK tidak ada hubungan dengan pilihan. Sebagai contoh, meski pusat UTBK atau tempat UTBK terletak di UNAIR namun program studi yang dipilih calon mahasiswa adalah di UI, UGM atau universitas lainnya itu tidak masalah.

“Anjuran pertama saya berkaitan dengan kondisi saat ini, tolong pilih pusat UTBK yang terdekat dengan kediaman kawan-kawan semuanya,” ucap Prof. Nasih.

Kemudian, Prof.Nasih juga menganjurkan calon mahasiswa untuk memilih program studi (prodi) yang ada di Universitas Airlangga (UNAIR). Mengingat, UNAIR saat ini secara posisi nasional masih berada di posisi lima dan akan berupaya untuk menjadi lebih baik lagi. Sehingga, pilihan ke UNAIR sangat wajar dan pasti untuk calon mahasiswa.

Selain itu, UNAIR juga menyediakan prodi yang dibutuhkan mulai dari soshum hingga teknik. Akreditasinya juga sudah memenuhi standar. Mayoritas terakreditasi A dan ada yang telah terakreditasi internasional.

“Proses pendaftaran tidak rumit, tinggal membuka akun LTMPT yang dipunya,” lanjutnya.

Pada akun tersebut, juga terdapat isian tambahan jika terdapat perubahan sehingga perlu dipersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Kemudian, perlu diperhatikan persyaratan foto dan diharapkan menggunakan foto terbaru yang sesuai dengan wajah calon peserta. Persyaratan foto ini penting karena akan mempercepat proses pemeriksaan. Mereka yang foto tidak sama akan dikembalikan dan tidak boleh mengikuti ujian.

Berbeda dengan tahun lalu, pendaftaran UTBK akan dibersamakan dengan pemilihan program studi terlebih dahulu. Calon mahasiswa yang telah memilih program studi datanya bersifat permanen, dan tidak dapat diubah. Kemudian, apabila calon mahasiswa salah mendaftar tidak dapat mendaftar untuk kedua kalinya.

Kemudian, Badrus menjelaskan bahwa terdapat tiga pihak yang terlibat dalam proses pendaftaran. Yaitu peserta, kemendikbud terkait KIP kuliah, dan bank mitra untuk pembayaran.

“Semua peserta akan melakukan pendaftaran pada portal LTMPT,” ucap Badrus.

Kemudian, lanjutnya, peserta memilih menu UTBK SBMPTN dan di cek apakah ada kit kuliah atau tidak. Jika ada, sistem akan melakukan pengecekan dengan kit kuliah kemendikbud. Sementara yang regular, hal yang perlu diperhatikan adalah meng-update biodata.

Kemudian, dilakukan pemilihan pusat UTBK untuk melakukan tes UTBK. Setelah itu dilakukan pemilihan prodi. Pada pemilihan prodi terdapat dua pilihan yaitu PTN umum dan poltek. Untuk pemilihan prodi di poltek tidak dapat dilakukan lintas PTN. Apabila pilihan pertama adalah poltek, maka pilihan kedua juga poltek. Tidak dapat saling lintas.

“Setelah memilih prodi akan ada prosedur melakukan permanen data sehingga akan mendapatkan slip pembayaran dari sistem. Setelah melakukan pembayaran, peserta dapat login kembali untuk mencetak kartu peserta,” jelasnya.

Waktu sesi UTBK sendiri terdapat 30 sesi. Pelaksanaan tes dilakukan pada waktu yang sama sesuai waktu lokal. Setiap harisnya, UTBK akan dilaksanakan sebanyak 4 sesi kecuali hari jum’at yaitu 2 sesi. Total pusat UTBK itu sendiri adalah 74 yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sesi khusus tunanetra adalah sesi ke-10 pada 7 juli 2020, sesi kedua dan akan dilaksanakan di 52 pusat UTBK,” lanjutnya.

Sementara untuk peserta tunadaksa akan ditempatkan bersama peserta regular. Namun pada lokasi yang mudah dijangkau. 

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).