Kolaborasi GELIAT UNAIR Bersama Banyak Mitra untuk Mencari Solusi di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Geliat UNAIR

UNAIR NEWS – Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (GELIAT) UNAIR bekerjasama dengan UNICEF kembali mengadakan kegiatan berupa Focus Group Discussion (FGD)dengan judul “Bergerak Bersama Mencari Solusi Mempertahankan Kinerja Program KIA, Gizi dan Imunisasi di Masa Pandemi COVID-19” untuk optimalisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak pada Kamis, 28Mei 2020. Sebelumnya, FGD juga dilaksanakan pada Rabu, 13 Mei 2020 untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan pelayanan KIA secara menyeluruh di Jawa Timur. Menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur serta 38 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, FGD tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran, kendala, serta strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program KIA, Gizi, dan Imunisasi. Hasil diskusi tersebut menjadi rujukan perumusan solusi untuk mempertahankan kinerja.

Sejak diumumkan kasus positif COVID-19 pertama kali di Indonesia berdampak pada pelayanan kesehatan non-COVID, terutama di Puskesmas menurun. Menurut data dari Dinas Kesehatan di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, mayoritas penurunan pelayanan terjadi sebesar 30-60%. Hal tersebut adalah akibat dari sumber daya manusia atau Tenaga Kesehatan sebagian besar dialihkan untuk menangani kasus COVID-19, termasuk untuk melakukan tracing. Selain itu, Posyandu yang ditiadakan di beberapa Kota/Kabupaten juga menjadi faktor terbesar pada penurunan cakupan pelayanan gizi dan imunisasi di Jawa Timur. Rasa takut yang ada baik pada ibu hamil, orang tua bayi/balita, dan tenaga kesehatan menjadi kontribusi kedua terbesar pada penurunan pelaksanaan ketiga program tersebut.

Merujuk pada pentingnya untuk melakukan upaya preventif di era pandemi, beberapa daerah telah melakukan strategi agar program tetap terlaksana. Di Kabupaten Gresik, beberapa Posyandu tetap dilaksanakan dengan terjadwal agar tidak menimbulkan kerumunan, walaupun sebagian besar pelayanan masih terpusat di Puskesmas. Kabupaten Jember melakukan ANC Terpadu Mobile, dengan mengirim petugas kesehatan (dokter, dokter gigi, dan bidan) ke rumah ibu hamil baik yang risiko tinggi atau risiko rendah, sehingga ibu hamil tetap dapat melaksanakan ANC. Bayi dan balita yang risiko tinggi (seperti gizi kurang atau bawah garis merah) juga mendapat kunjungan dari petugas kesehatan. Lain halnya dengan Kabupaten Ngawi yang mana menjadi daerah yang paling terakhir terpapar COVID-19 di Jawa Timur.

Sejak 1 April 2020, sebelum ada kasus terkonfirmasi positif, pemerintah daerah sudah menyiapkan beberapa kebijakan kesehatan, diantaranya terkait pelaksanaan rapid test pada ibu hamil pendatang atau yang mempunyai suami yang sering ke luar kota; persalinan difokuskan ke Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) dan tidak ada yang bersalin di Praktik Bidan Mandiri, kecuali fasilitas kesehatan tersebut ditunjuk oleh pemerintah, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lain yang ditunjuk juga mendapatkan pemenuhan sarana prasarana berupa bilik persalinan dan APD level 2 dari pemerintah daerah; pemenuhan nutrisi berupa susu, jus, dan makanan karbohidrat pada warga yang termasuk ODP, PDP, dan terkonfirmasi positif COVID-19 selama 14 hari dengan diantar ke rumah sasaran; pemenuhan nutrisi pada tenaga kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan dan Dinas Kesehatan; pemeriksaan Calon Pengantin tetap dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dalam hal ini, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menyatakan bahwa cakupan ANC tidak ada masalah.

Melalui kegiatan ini dapat dipotret bahwa setiap Kabupaten/Kota memiliki cara sendiri untuk mengatasi hambatan yang ada dalam pelaksanaan program. Selain itu, Kabupaten/Kota yang lain yang belum menemukan solusi dapat belajar dari pengalaman daerah lain. Sehingga, pelayanan tetap dapat dilaksanakan dan masyarakat tetap selalu sehat.

Kontributor: Erin Sebtiarini, Geliat UNAIR

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).