Debu Akrilik pada Pembuatan Peranti Ortodonti Lepasan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Peranti yang dapat digunakan untuk meratakan gigi dapat berupa peranti ortodonti lepasan, peranti ortodonti cekat dan kombinasi peranti cekat dan lepasan. Peranti ortodonti lepasan adalah peranti ortodonti yang dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien yang terdiri atas komponen aktif, retentif dan plat akrilik. Bahan untuk membuat plat ortodonti umumnya adalah akrilik yang dapat berpolimerisasi pada suhu kamar (self cured). Bahan ini lebih ekonomis dan waktu kerja lebih singkat, meskipun bahan ini juga memiliki kelemahan antara lain tingkat kemungkinan porus lebih tinggi, kekuatan impak yang lebih rendah dan monomer sisa lebih banyak.  Pada proses pembuatan plat ortodonti, penggerindaan dan pemulasanperlu dilakukan sebelum peranti dipasang pada pasien  (Serra et al., 2013). Permukaan yang kasar dan tajam  menyebabkan   iritasi mulut  dan  menumpuknya  sisa makanan pada permukaan peranti ortodonti.

Penggunaan bahan-bahan dan proses pembuatan plat ortodonti beresiko menyebabkan timbulnya penyakit pernafasan, masalah dermatologis dan alergi. (Rashid et al., 2015) Udara di laboratorium gigi dapat tercemar oleh debu. Pekerjaan di lingkungan laboratorium gigi yang menghasilkan debu terutama adalah penggerindaan dan pemulasan. Proses tersebut menghasilkan permukaan plat ortodonti yang halus, rata dan mengkilat, tetapi akan menghasilkan debu dengan berbagai ukuran partikel. Debu yang memiliki partikel sangat halus lebih berbahaya. Partikel debu dapat menembus jauh ke dalam paru-paru, dan berpotensi menyebabkan kerusakan serius. Jika teknisi gigi tidak menggunakan perlindungan yang tepat, debu dan kotoran lainnya dapat merusak kesehatan mereka serta mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata debu akrilik yang dihasilkan dari proses penggerindaan dan pemulasan pada pembuatan plat ortodonti lepasan yang dilakukan oleh 31 mahasiswa Diploma III Teknik Gigi Fakultas Vokasi Unair.  Dilakukan penimbangan plat ortodonti setelah akrilik mengeras, setelah proses penggerindaan dan setelah proses pemulasan selesai. Jumlah debu akrilik yang dihasilkan diketahui dari selisih antara berat plat ortodonti setelah proses pengisian akrilik dan selesai proses penggerindaan dan pemulasan.

Debu akrilik yang dihasilkan pada proses pembuatan suatu peranti ortodonti lepasan berkisar antara 0,29 – 3,54 gram dengan rata-rata 1,23 gram. Rata-rata debu akrilik yang dihasilkan plat ortodonti rahang atas 1,39 gram lebih besar daripada rahang bawah 0,91 gram. Proses penggerindaan lebih banyak menghasilkan debu akrilik dibandingkan dengan proses pemulasan. Faktor ketrampilan mahasiswa, kemampuan bekerja secara efektif dan efisien dalam penggunaan bahan, disain plat ortodonti berpengaruh pada banyaknya debu akrilik yang dihasilkan.

Penulis: Sianiwati Goenharto

Informasi detail dari artikel ini dapat dibaca lebih lengkap pada publikasi ilmiah berikut:

https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85078532686&doi=10.4103%2fjioh.jioh_82_19&partnerID=40&md5=a624811a05de4da4f83e8b8348feda13

Goenharto S, Rusdiana E, Putra DF. Exposure of methacrylate from acrylic dust generated by removable orthodontic appliance fabrication in Surabaya, Indonesia. J Int Oral Health 2020;12:S19‑23.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).