Melihat Kualitas Air Koi (Cyprinus Carpio) yang Terserang Parasit Argulus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Bisnis perikanan saat ini telah berkembang pesat, utamanya pada ikan hias yang sangat diminati baik di pasar nasional maupun internasional. Salah satu komoditas ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat adalah ikan koi. Jenis utama ikan hias di Jawa Tengah adalah arowana, koi, koki ikan mas, dan cupang. Dilihat dari sejumlah kabupaten di Jawa Tengah, Kabupaten Magelang merupakan daerah yang paling potensial karena memiliki rumah tangga budidaya ikan koi terbanyak, yaitu 86 rumah tangga. Penyebab utama penyakit adalah kondisi lingkungan perairan yang buruk, kepadatan ikan, dan stres.

Masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan adalah penyakit, hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat produksi ikan dan nilai jual ikan. Penyakit dapat disebabkan karena kualitas pakan dan kondisi lingkungan yang buruk. Kondisi lingkungan yang mendukung terjadinya penyakit adalah perubahan kualitas air dalam waktu singkat, polusi, dan kepadatan di tambak. Kegagalan produksi dapat disebabkan oleh wabah patogen penyakit ikan baik dari parasit, jamur, bakteri dan virus.

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan koi adalah parasit Argulus. Menurut data yang diperoleh dari penelitian, Argulus japonicus menginfeksi 14 dari 100 sampel benih ikan koi (Cyprinus carpio) dengan tingkat prevalensi 14%. Menurut hasil penelitian yang dilakukan [4] di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, prevalensi Argulus adalah 4,16%, sedangkan prevalensi di Desa Kemloko, Kabupaten Blitar dilaporkan sebesar 11%. Kualitas air yang digunakan untuk ikan koi di Magelang adalah faktor utama yang akan digunakan sebagai dasar teori untuk prevalensi Argulus sehingga ditemukan korelasi. Pencegahan infestasi Argulus yang bisa dilakukan adalah memperlakukan ikan dengan baik dengan memperhatikan kualitas air yang cocok untuk ikan koi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas air dan prevalensi Argulus pada Koi (Cyprinus carpio)

Penelitian dilakukan pada 29 Februari – 7 Maret 2016, pengambilan sampel ikan di dua kabupaten, yang berisi ikan koi berukuran 5-15 cm, yaitu Kabupaten Mungkid dan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pengukuran kualitas air adalah suhu, pH, DO, dan amonia. Penelitian ini menggunakan metode survei dan mengambil sampel dengan random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi Koi yang terinfeksi oleh Argulus di Kecamatan Mungkid adalah 30,77%, dan di Kecamatan Muntilan adalah 55,17%. Ada korelasi positif antara kualitas air dan prevalensi Argulus terutama pada suhu, yang memiliki korelasi signifikan. Temperatur yang lebih tinggi juga akan meningkatkan prevalensi Argulus

Penulis : Dr Kismiyati

Informasi lebih detail dari penelitian ini dapat ditemukan pada jurnal ilmiah pada link berikut ini:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012150

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).