Ikan adalah komoditas makanan yang baik untuk dikonsumsi. Itu karena ikan mengandung protein tinggi jika dibandingkan dengan beberapa produk pertanian lainnya. Nilai konsumsi produk ikan di Indonesia cenderung meningkat 5,51% setiap tahun. Salah satu jenis ikan budidaya yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini adalah ikan lele. Melihat peluang yang sangat besar, maka selama periode 2013-2014, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan berusaha keras untuk meningkatkan produksi ikan lele yaitu dari 758.455 ton pada 2013 menjadi 840.000 ton pada 2014.
Pakan merupakan salah satu elemen penting dalam kegiatan budidaya yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Persyaratan pakan selama budidaya dapat mencapai sekitar 60-70% dari biaya operasional budidaya. Pakan yang diberikan kepada ikan dianggap baik tidak hanya dari komponen pakan tetapi juga bagaimana komponen yang terkandung dalam pakan dapat diserap dan dimanfaatkan oleh ikan dalam hidupnya. Kualitas pakan yang digunakan sangat mempengaruhi pertumbuhan benih lele. Ini sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan lele termasuk protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan mineral.
Protein merupakan komponen pertama untuk pertumbuhan ikan sebagai sumber energi dan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Lemak adalah cadangan energi pertama untuk hewan termasuk ikan. Cadangan lemak akan digunakan selama kekurangan pakan ikan, menyatakan bahwa pertumbuhan ikan meningkat jika pakan dapat dicerna dengan baik oleh ikan sehingga energi yang diperoleh dari pakan ikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Penambahan ekstrak noni sebagai aditif pakan adalah salah satu cara untuk memberi makan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pakan. Penggunaan aditif pakan dalam pakan dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan kepatuhan dengan nutrisi hewan.
Mengkudu (Morinda citrifolia) adalah tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pakan alami (fitobiotik). Buah mengkudu mengandung enzim protease yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino. Ekstrak mengkudu juga dapat mengurangi efek pada perubahan histopatologis. Buah mengkudu juga mengandung enzim proxeronase dan alkaloid proxeronine, kedua zat tersebut dapat membentuk zat aktif xeronine dalam tubuh. Proxeronin yang termasuk dalam usus oleh enzim proxeronase akan mengubah proxeronine menjadi xeronine.
Xeronine berfungsi untuk mengaktifkan enzim dan mengatur pembentukan protein, juga membantu memperlebar lubang sehingga memudahkan usus halus fili dalam proses penyerapan makanan. Retensi protein dan retensi lemak adalah jumlah protein dan lemak yang dapat diserap oleh tubuh ikan, jika ikan dapat menyerap lebih banyak protein dan lemak banyak itu akan menghasilkan pertumbuhan maksimum untuk dikonsumsi ikan. Berdasarkan latar belakang kembali di atas, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan jus noni pada diet komersial pada retensi protein dan retensi lemak ikan lele (Clarias sp).
Penelitian ini digunakan sebagai metode eksperimental untuk rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan. Jumlah dosis jus noni yang ditambahkan ke pakan komersial adalah: P0 (0 ml / kg), P1 (5 ml / kg), P2 (10 ml / kg), P3 (15 ml / kg) dan P4 (20 ml / kg). data menggunakan analisis varian (ANOVA) diikuti oleh uji rentang berganda Duncan. Hasil Penambahan jus noni pada diet komersial berpengaruh signifikan terhadap retensi protein pada ikan lele dan penambahan jus Noni pada diet komersial tidak memberikan dampak nyata pada retensi lemak pada ikan lele.
Penulis: M Arief
Informasi lebih detail dari penelitian ini dapat ditemukan pada jurnal ilmiah pada link berikut ini:
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012017
F Azizah, M Arief, W P Lokapirnasari. 2020. Influence addition of noni (Morinda citrifolia) in the commercial feed on protein and lipid retentions of sangkuriang catfish (Clarias sp.). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Vol 441, 2nd International Conference on Fisheries and Marine Science 26 September 2019, Surabaya, Indonesia.
