Korelasi Antara Left Atrial Volume Index dengan Severitas Stenosis Katup Mitral dan Hipertensi Pulmonal pada Pasien Stenosis Mitral

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi jantung rematik. (Sumber: Okezone Lifestyle)

Penyakit jantung rematik masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang, dimana penyakit tersebut merupakan penyebab utama dari stenosis mitral/mitral stenosis (MS). Tekanan atrium kiri dan tekanan transmitral secara kronik meningkat pada Mitral Stenosis (MR) yang dapat mengakibatkan Hipertensi Pulmonal. Artikel ini akan membahas tentang korelasi antara Left Atrial Volume Index (LAVI) dan derajat keparahan stenosis katup mitral  dengan Hipertensi Pulmonal pada Mitral Stenosis.

Peningkatan tekanan LA secara kronis pada MS memicu terjadinya pembesaran pada LA akibat adanya regangan dan perubahan struktural sekunder. Hal itu menjadi faktor predisposisi terjadinya atrial fibrilasi (AF) dan kejadian tromboemboli.4,5 Berbagai studi telah membuktikan bahwa pembesaran LA dapat meningkatkan risiko kejadian AF, stroke, gagal jantung dengan Preserved Ejection Fraction, serta mortalitas kardiovaskuler secara signifikan.6  Selain itu, peningkatan tekanan pada LA secara pasif memicu peningkatan tekanan pada vena dan kapiler paru, sehingga menyebabkan kongesti paru.

Hipertensi vena pulmonalis kronis kemudian memicu refleks konstriksi pada arteriol paru dan perubahan pada vaskuler paru (vasokonstriksi, hiperplasia neointimal, dan hipertrofi tunika media). Hal tersebut menyebabkan terjadinya hipertensi arteri pulmonal/Pulmonary Artery Hypertension (PH) yang kemudian berturut-turut memicu hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan, disfungsi katup trikuspid, kongesti vena sistemik, penurunan pengisian LV, dan curah jantung yang subnormal.

Melalui ekhokardiografi, pengukuran volume LA sesuai dengan Body Mass Index (BMI) atau Left Atrial Volume Index (LAVI) dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu dengan metode area length atau metode biplane pada view apical four chamber dan apical two chamber. Menurut referensi, batas LAVI yang dikategorikan normal adalah 22 ± 6 ml/m211,13. LAVI merupakan salah satu parameter yang penting dalam pengukuran fungsi diastolik LV 14.

Data ekokardiografi dari 59 subjek dengan MS (27 pria dan 32 wanita), usia rata-rata 41,3 ± 9,51 tahun dievaluasi dalam penelitian ini. Semua pemeriksaan ekokardiografi dilakukan sesuai dengan kriteria American Society of Echocardiography (ASE). Kemudian diperiksa korelasi antara LAVI dan parameter stenosis katup mitral dan PH (MVA Planimetry, MVA oleh Mean PHT, MVA VTI, TR Vmax, TR maxPG, dan Est PASP). Kami juga menentukan nilai cut-off LAVI sebagai indikator untuk MS berat.

Sebanyak 59 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dianalisis dalam penelitian ini. Sebagian besar subjek adalah perempuan (55%) dengan rerata usia 41.9± 9.51 tahun dan BSA 1.54 ± 0.16 m2. Irama elektrokardiografi (EKG) dasar pasien saat dilakukan ekhokardiografi sebagian besar adalah AF (80%). Keterlibatan katup aorta pada berbagai severitas terdapat pada 59% subjek. Semua subjek diklasifikasikan sebagai MS berat (78%) dan MS sedang (22%). Tidak ada subjek dengan MS ringan pada penelitian ini. Hipertensi pulmonal pada berbagai tingkat severitas terjadi pada sebagian besar subjek, yaitu berat (22%), sedang (20%), dan ringan (40%).

Sebagian besar subjek memiliki MS berat (77%), PH ringan (40%) dan fibrilasi atrium (80%). LAVI secara nyata meningkat dalam penelitian ini (Mean: 83,79 ± 38,32 ml / m2). Pada subjek dengan MS berat, LAVI secara signifikan lebih tinggi dari pada MS moderat (91,88  38,41 vs 54,83  19,28, p <0,05). LAVI secara signifikan berkorelasi dengan MVA Planimetry, MVA oleh Mean PHT, MV Mean PG, MVA VTI, dan Est PASP (-0,40; -0,42; 0,27; 0,42; 0,27 dan 0,29, p <0,05 masing-masing). Nilai cut-off LAVI sebagai indikator untuk MS parah adalah 59,72 ml / m2, dengan sensitivitas dan spesifisitas masing-masing adalah 75,3% dan 66%.

LAVI secara signifikan berkorelasi dengan severitas stenosis katup mitral dan PH  pada MS. LAVI juga dapat dipertimbangkan sebagai indikator adanya MS berat dalam pemeriksaan ekokardiografi dan dapat dijadikan pedoman untuk menentukan langkah penatalaksanaan pada pasien dengan MS.

Penulis :  Agus Subagjo, Gilang Mauladi Rahman

Artikel lengkapnya dapat diakses melalui link berikut ini:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012173/pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).