Peran Rumah Imunisasi bagi Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu dan Ibu Baduta

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dancow

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Indonesia masih dibawah target. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi lengkap di Indonesia hanya 57,9%, begitu juga di Jawa Timur hanya sebesar 69,2%.  Survei cakupan imunisasi menunjukkan bahwa pencapaian status imunisasi dasar lengkap dan valid dose imunisasi di Surabaya juga masih rendah.

Seorang ibu yang paham dan sadar  bahwa di posyandu dilakukan penimbangan dan pemberian imunisasi untuk pencegahan penyakit, maka akan membawa anaknya ke posyandu. Tanpa adanya pengetahuan dan sikap yang baik, ibu tersebut mungkin tidak akan membawa anaknya ke posyandu. 

Kader merupakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan akses layanan kesehatan termasuk keikutsertaan ibu untuk mengimunisasikan anaknya. Peran kader posyandu sangat penting, kader lebih tahu kondisi bayi dan baduta yang berada di sekitar tempat tinggalnya dan mampu memantau perkembangan kesehatan bayi dan baduta setiap bulan melalui posyandu. Pengetahuan dan dukungan yang diberikan kader posyandu memiliki pengaruh positif terhadap kesediaan masyarakat untuk mengikuti Imunisasi.

Rumah Imunisasi merupakan sebuah metode pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar warga di sekitar kelurahan ikut andil dalam mengajak ibu agar mau mengimunisasikan anak mereka melalui sebuah lembar daftar imunisasi yang ditempel ditempat umum, dimana masyarakat secara keseluruhan dapat melihat dan menindaklanjuti status imunisasi setiap anak. Rumah imunisasi bertujuan memperkuat layanan cakupan imunisasi, bukan hanya dari segi kuantitas namun juga kualitas cakupan. Metode ini membantu memobilisasi partisipasi masyarakat dalam layanan imunisasi dasar. Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah menjalankan program imunisasi dasar lengkap dengan Rumah Imunisasi di Posyandu, hasil dari kerjasama dengan Expanded Programme on Immunization Research Group (Kelompok Studi Imunisasi), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa maka rata-rata kader dan ibu baduta memiliki pengetahuan dan sikap terhadap Imunisasi yang baik pada Posyandu yang sudah menerapkan Rumah Imunisasi. Sikap ibu baduta terhadap rumah imunisasi akan memiliki kecenderungan untuk mengikuti kegiatan imunisasi dan terus memantau status imunisasi anaknya secara aktif. Peran seorang ibu dalam program imunisasi sangat penting. Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang jadwal imunisasi dan alasan pentingnya vaksinasi dapat meningkatkan motivasi ibu untuk mengimunisasi anak-anak mereka. Mayoritas kader memiliki pengetahuan dan sikap baik terhadap rumah imunisasi. Sikap kader terhadap rumah imunisasi berpengaruh pada kepatuhan kader dalam menjalankan dan berperan aktif pada program rumah imunisasi. Kader dengan tingkat sikap yang baik maka akan dapat mengetahui dan menjalankan tugas dan perannya dalam program rumah imunisasi

Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Imunisasi mudah dan sederhana untuk diterapkan di posyandu. Tenaga puskesmas selaku penanggung jawab serta kader posyandu sebagai tenaga pelaksana telah memberikan informasi dan mempraktikkan Rumah Imunisasi di posyandu. Rumah Imunisasi adalah suatu alat yang dapat meningkatkan cakupan imunisasi melalui peran serta aktif dari masyarakat baik ibu baduta ataupun kader kesehatan. Kedua peran penting dari keluarga khususnya ibu dan kader merupakan potensi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan cakupan dan ketepatan imunisasi dasar. 

Penulis: Fariani Syahrul
Link terkait tulisan di atas : THE ROLE OF “MY VILLAGE MY HOME” IN THE KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF INTEGRATED HEALTH POST CADRES AND MOTHERS

Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 8, No. 1 (2020)

https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/12672

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).