Pakar UNAIR: Asupan Gizi dan Hidrasi Penting untuk Jaga Imun Saat Puasa di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Minum minimal 8 gelas sehari saat puasa. (Sumber: Okezone Lifestyle)

UNAIR NEWS – Berdasarkan informasi dari World Health Organization(WHO) hingga saat ini tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat meningkatkan risiko terserang penyakit. Bahkan sebaliknya, dengan berpuasa dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

Hanya saja, sejak beberapa bulan terakhir pandemi Covid-19 telah melanda di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia telah tercatat sebanyak 13.645 kasus terkonfirmasi per hari Sabtu (09/05/20) membuat adanya pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah.

Menanggapi hal tersebut, Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si., ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) memberikan pejelasan. Menurutnya, menjaga sistem imun tubuh dengan kondisi saat ini yaitu dengan menjaga asupan gizi dan hidrasi atau cairan asupan tubuh.

“Kondisi sekarang kan beda. Kita tidak bisa keluar rumah dengan bebas leluasa. Kemudian tidak bisa mengakses berbagai jenis makanan. Perlu kita perhatikan adalah kita tetap di rumah. Kemudian menjaga asupan gizi dan hidrasi yang penting karena sistem imun kita dipengaruhi oleh asupan gizi dan hidrasi kita,” jelas Mahmud.

Berdasarkan studi literatur, lanjut Mahmud, tidak ada jenis makanan yang super power yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh hanya dengan mengonsumsi satu saja. Menurutnya, antioksidan memiliki hubungan dengan peningkatan sistem imun tubuh. Antioksidan juda dapat meningkatkan kinerja sel T dan sel B dalam peningkatan imun tubuh.

“Menurut International Society of Imunonutrition (ISIN) menyatakan selain itu juga ada vitamin E, vitamin C, zink yang baik juga untuk para lansia. Karena lansia kan juga kelompok yang berisiko,” terangnya.

Selain itu, asupan hidrasi juga harus diperhatikan. Terutama, asupan air mineral dengan minimal 8 gelas sehari. Diperbolehkan juga mengonsumsi infuse water dan olahan sayur dan buah-buahan yang mengandung banyak air.

Menurutnya, dalam pemilihan minuman yang beragam juga harus diperhatikan, terutama minuman yang mengandung gula. Asupan gula sederhana yang tinggi perlu dibatasi karena dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang menyebabkan tubuh merasa cepat kenyang dan lapar kembali.

Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si., ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. (Dok. Pribadi)

Tidak hanya itu, di masa pandemi seperti saat ini dengan ruang gerak terbatas, harus tetap maintenance tubuh dengan baik. Salah satu caranya dengan melakukan aktivitas fisik sedang, seperti aerobic dan anaerobic.

“Jadi tetap beraktivitas olahraga. Jenis aktivitasnya bisa aerobic bisa anaerobic. Aerobic itu bisa maintenance kinerja jantung kita, pembuluh darah juga jalan dengan baik lancar. Contohnya dengan jalan atau lari-lari kecil di rumah atau halaman rumah, bisa menggunakan skipping, treadmill, atau bantuan alat lain atau tanpa alat juga bisa. Anaerobic juga bisa, seperti push up sit up,” tuturnya.

Dengan melakukan pola hidup yang mementingkan asupan gizi dan hidrasi yang baik dapat menurunkan risiko invasi patogen-patogen, virus, atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).